Pergaulan merupakan
jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang
berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu
dengan lainnya.
Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi
sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya.
Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang
terjalin.
Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain
dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda
dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial
secara tidak langsung.
Dalam kehidupan sosial ada
berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan
yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh
positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.
Sebaliknya pergaulan tidak
sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya
sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Interaksi sosial asosiatif
merupakan interaksi yang sifatnya persekutuan. Interaksi seperti ini biasanya
memicu terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses Asosiatif adalah
suatu bentuk interaksi sosial yang bisa meningkatkan hubungan kesolidaritasan
sesama manusia.
Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah
kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti : kerja
sama, akomodasi / penyesuaian, asimilasi dan akulturasi.
Interaksi sosial disosiatif
merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya memisahkan atau menerapakan
proses oposisi. Interaksi disosiatif lebih mengarah pada upaya untuk melawan
seseorang atau kelompok untuk tujuan tertentu.
Proses disosiatif adalah bentuk
interaksi sosial yang dapat merenggangkan/menyempitkan hubungan solidaritas
antar individu.
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah
kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti : persaingan,
kontravensi dan konflik.
Pergaulan
yang sehat adalah
pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai
dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika
pergaulan
Etika pergaulan
adalah sopan santun atau tata krama dalam
pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar
norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia
bergaul identik dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper”
atau kurang pergaulan.
Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang
bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman
sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan
karena ketinggalan berita.
Dalam
bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan
bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda.
Orang
yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus
dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Dalam
etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
· Siapa yang dihadapi (teman, guru,
orang tua)
· Dimana pergaulan itu berlangsung
· Bagaimana cara bersikap
Upaya pergaulan sehat
Salah
satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah
dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut:
Jadilah
Humas untuk Diri Sendiri
Langkah
ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda.
Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh
sikap menyombongkan diri.
Bidik
Sasaran yang Tepat
Saat
butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin
anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat
yang bisa memberi hasil cepat.
Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika
relasi tidak memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi
kapan ia menghubungi anda.
Berbagi
Hal yang Menyenangkan
Buatlah
rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan
anda.
Bersosialisasi
Jangan
terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di
luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan
karier anda.
Biarkan
Mereka Bicara
Jadilah
pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan
dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk
berbicara.
Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak
anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.
Buang
Sikap Angkuh
Jangan
pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih
rendah daripada anda.
Buat
Mereka Merasa Penting
Buat
relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.
Bergabunglah
dalam Berbagai Kegiatan
Banyak
perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan
untuk membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang
paling sesuai dengan anda.
Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan
dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karier
anda.
Dasar - dasar dalam pergaulan
interaksi
sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
Interaksi sosial dapat terjadi jika ada kontak sosial dan komunikasi.
Kedua hal
tersebut merupakan syarat mutlak sebagai salah satu hakikat interaksi. Hubungan
timbal balik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok berlangsung secara dinamis.
Hubungan yang terjadi bisa
besifat positif ataupun bersifat negatif. Hal tersebut bergantung pada proses
yang berlangsung ketika interaksi terjadi.
Proses
yang timbul akibat adanya interaksi sosial secara garis besar dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Proses asosiatif
2. Proses disosiatif.
Baca juga:
Interaksi
Sosial Asosiatif
Interaksi
sosial asosiatif merupakan interaksi yang sifatnya persekutuan. Interaksi
seperti ini biasanya memicu terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses
Asosiatif adalah suatu bentuk interaksi sosial yang bisa meningkatkan hubungan
kesolidaritasan sesama manusia.
Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni
yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan)
seperti : kerja sama, akomodasi / penyesuaian, asimilasi dan akulturasi.
Kerja sama
Adalah
suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Akomodasi
Adalah
suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan
kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Asimilasi
Adalah
proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu
lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan
wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
Interaksi
Sosial Disosiatif
Interaksi
sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya memisahkan
atau menerapakan proses oposisi. Interaksi disosiatif lebih mengarah pada upaya
untuk melawan seseorang atau kelompok untuk tujuan tertentu.
Proses
disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan/menyempitkan
hubungan solidaritas antar individu. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif,
yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik,
seperti : persaingan, kontravensi dan konflik.
Persaingan
Adalah
suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar
memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman
atau benturan fisik di pihak lawannya.
Kontravensi
Adalah
bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau
konflik.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan
atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu.
Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.
Konflik
Adalah
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara
mereka yang bertikai tersebut.