Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker yang terbentuk dari sel-sel payudara yang abnormal dan tumbuh secara tidak terkontrol. Kanker payudara bisa terjadi pada pria maupun wanita, namun lebih umum terjadi pada wanita.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara antara lain usia, riwayat keluarga dengan kanker payudara, faktor genetik, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, dan paparan radiasi.
Beberapa gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai adalah benjolan pada payudara, perubahan bentuk atau ukuran payudara, rasa sakit atau nyeri pada payudara, dan perubahan pada kulit payudara seperti pengelupasan atau keriput.
Namun, tidak semua benjolan pada payudara adalah kanker. Ada banyak kondisi payudara lainnya yang juga bisa menyebabkan benjolan pada payudara.
Penting untuk mengenali gejala kanker payudara sedini mungkin dan melakukan pemeriksaan payudara secara teratur. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan di rumah dan disarankan dilakukan setiap bulan.
Selain itu, periksakan payudara secara teratur ke dokter atau melakukan mamografi pada interval yang direkomendasikan oleh dokter, terutama bagi wanita yang berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Jika terdiagnosis kanker payudara, pengobatan yang tepat harus segera dilakukan. Terapi yang dapat dilakukan antara lain operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormon.
Faktor penyebab kanker payudara
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, di antaranya:
Usia: Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Jenis kelamin: Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga dekat seperti ibu, saudara perempuan, atau nenek yang pernah terdiagnosis kanker payudara, maka risiko seseorang untuk terkena kanker payudara meningkat.
Faktor genetik: Mutasi genetik pada BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Paparan radiasi: Paparan radiasi pada payudara, terutama pada usia yang lebih muda, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Kehamilan: Risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang belum pernah hamil atau memiliki anak pada usia yang lebih tua.
Hormon: Terpapar hormon estrogen dalam jangka waktu yang lama, seperti pada terapi hormon pasca menopause atau penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Gaya hidup: Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Paparan bahan kimia: Paparan bahan kimia seperti polusi udara, bahan kimia di tempat kerja, dan bahan kimia dalam makanan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, sehingga dapat mengambil tindakan preventif dan mengelola faktor risiko yang ada.
Cara mengobati kanker payudara
Cara mengobati kanker payudara tergantung pada berbagai faktor seperti jenis kanker, stadium kanker, usia pasien, dan kesehatan umum pasien.
Setiap pasien mungkin memerlukan perencanaan pengobatan yang berbeda-beda, namun umumnya pengobatan kanker payudara terdiri dari beberapa metode berikut:
Operasi: Operasi adalah salah satu cara utama untuk mengobati kanker payudara. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada stadium kanker, ukuran tumor, dan lokasi tumor. Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan antara lain lumpektomi, mastektomi, dan rekonstruksi payudara.
Radioterapi: Radioterapi menggunakan sinar-X yang kuat untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa dan mencegah kanker kambuh.
Kemoterapi: Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan yang menghancurkan sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan sebelum atau setelah operasi atau digunakan sebagai satu-satunya pengobatan.
Terapi hormon: Terapi hormon digunakan untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang dipengaruhi oleh hormon estrogen atau progesteron. Terapi hormon dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan.
Terapi Targeted: Terapi targeted melibatkan penggunaan obat-obatan yang menargetkan sel kanker dengan keakuratan yang lebih tinggi. Ini membantu menghindari kerusakan pada sel sehat di sekitar sel kanker.
Selain pengobatan medis, ada juga pengobatan alternatif seperti terapi pijat, yoga, dan penggunaan suplemen herbal yang dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun, sebelum mencoba pengobatan alternatif, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baca juga: