Jaga kesehatanmu, karena ia yang akan mewadahi umur panjangmu." - Ali bin Abi Talibt

Diabetes melitus


Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Sayangnya, banyak orang yang masih kurang memahami tentang penyakit ini. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang diabetes melitus, mulai dari penyebab, gejala, jenis, pengobatan, hingga pencegahan dan komplikasi yang dapat terjadi.

Penyebab Diabetes Melitus

Faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena diabetes melitus antara lain usia, obesitas, riwayat keluarga, dan gaya hidup tidak sehat. Semakin tua usia seseorang, semakin besar risiko untuk mengalami diabetes melitus. Selain itu, obesitas juga menjadi faktor risiko yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus. Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan berat badan yang menyebabkan tubuh sulit mengolah insulin dengan baik.

Selain faktor risiko tersebut, peran genetik juga dapat mempengaruhi seseorang untuk terkena diabetes melitus. Jika salah satu orang tua atau saudara kandung Anda memiliki diabetes melitus, maka risiko Anda untuk mengalami penyakit ini juga akan meningkat. Selain itu, diabetes melitus juga dapat terkait dengan penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

Gejala Diabetes Melitus

Gejala diabetes melitus dapat bervariasi, tergantung pada jenis diabetes yang dialami dan tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa gejala umum yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus, seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Selain itu, ada juga gejala khusus yang dapat terjadi, seperti luka yang sulit sembuh, gatal-gatal pada kulit, dan penglihatan yang kabur.

Pada anak-anak, gejala diabetes melitus dapat berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak yang mengalami diabetes melitus seringkali mengalami penurunan berat badan yang drastis, sering buang air kecil di malam hari, dan sering merasa lelah dan lemas.

Jenis Diabetes Melitus

Ada tiga jenis diabetes melitus yang sering terjadi, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik atau tidak memproduksi cukup insulin. Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes.

Diagnosis Diabetes Melitus

Untuk mendiagnosis diabetes melitus, dokter akan melakukan tes gula darah, tes toleransi glukosa oral, atau tes hemoglobin A1C. Tes gula darah dilakukan dengan mengukur kadar gula darah saat puasa dan setelah makan. Tes toleransi glukosa oral dilakukan dengan memberikan minuman yang mengandung glukosa dan mengukur kadar gula darah setelah 2 jam. Sedangkan tes hemoglobin A1C dilakukan untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir.

Pengobatan Diabetes Melitus

Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan dengan mengatur pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Pada beberapa kasus, penderita diabetes melitus juga perlu menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya. Selain itu, penting untuk menghindari makanan yang mengandung gula tinggi dan mengonsumsi makanan yang kaya serat.

Pencegahan Diabetes Melitus

Untuk mencegah diabetes melitus, penting untuk menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin juga dapat membantu mendeteksi diabetes melitus sejak dini. Edukasi tentang diabetes melitus juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini.

Komplikasi Diabetes Melitus

Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi yang serius, baik akut maupun kronis. Komplikasi akut yang dapat terjadi antara lain hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah) dan hiperglikemia (kadar gula darah yang terlalu tinggi). Sedangkan komplikasi kronis yang dapat terjadi antara lain penyakit jantung, stroke, kerusakan saraf, dan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan baik dan menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi.


Kesimpulan

Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala diabetes melitus dan melakukan pencegahan dengan menjaga pola hidup sehat. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.


FAQ

Apakah Diabetes Melitus Menular?

Tidak, diabetes melitus tidak menular dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Apakah Diabetes Melitus Bisa Sembuh Total?

Tidak, diabetes melitus tidak dapat sembuh total. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan pola hidup sehat, penderita dapat mengontrol kadar gula darahnya dan mencegah komplikasi yang lebih serius.


Baca juga:

Komponen kebugaran jasmani

Menjaga kesehatan tulang

Sistem kekebalan tubuh

Resiko kanker serta pengobatannya

"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Referensi Bulanan

Trending Post