Kesehatan adalah mahkota yang dikenakan oleh orang sehat yang hanya terlihat oleh orang sakit

Pengertian dan gaya Lempar Lembing



Lempar lembing secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu aktivitas manusia melempar sebuah benda bernama lembing, yakni tongkat panjang berujung runcing, atau lebih familiar disebut sebagai tombak.



Namun pada konteks olah raga, lempar lembing dapat didefinisikan sebagai salah satu nomor atletik melempar di mana sang atlet mempertunjukkan kemampuannya untuk melempar sebuah lembing dengan gaya dan teknik tertentu dengan mengikuti segala peraturan dalam pertandingan tersebut untuk memperoleh jarak lempar terjauh.



Berikut ini merupakan beberapa materi dasar dalam pelajaran lempar lembing, khususnya yang diajarkan di sekolah.
Materi dasar ini mencakup beberapa hal seperti pengertian umum mengenai olah raga atletik lempar lembing, sejarah lempar lembing mulai dari sebelum menjadi olah raga yang diperlombakan hingga menjadi ajang perlombaan internasional.


Terdapat juga penjelasan mengenai gaya lempar lembing beserta teknik dasar dan teknik secara umum dari masing-masing gaya tersebut, materi tentang peralatan dan lapangan yang dibutuhkan dalam lempar lembing beserta ukurannya, dan peraturan lempar lembing.


Semua materi lempar lembing tersebut sekaligus akan dibahas dalam poin-poin pada artikel ini mulai dari poin pertama hingga terakhir.


Gaya lempar lembing
Ada tiga gaya memegang lembing yang bisa dikategorikan juga sebagai gaya lempar lembing, yakni:


1. Gaya Lempar Lembing Amerika

Gaya ini tentu saja berasal dari Amerika, secara lebih spesifik diperkenalkan oleh atlet lempar lembing asal Amerika. Namun kemudian gaya ini diadaptasi di seluruh dunia.


Pada gaya ini, posisi jari ketika memegang lembing adalah jari telunjuk dan jari jempol menggenggam pegangan lembing pada batas tali bagian belakang, tiga jari berikutnya menggenggam pegangan namun tidak terlalu kuat atau renggang yang berfungsi hanya sebagai penjaga keseimbangan lembing ketika dibawa berlari pada saat awalan.


2. Gaya Lempar Lembing Finlandia


Sebagaimana gaya Amerika, gaya Finlandiapun juga diperkenalkan oleh atlet lempar lembing asal Finlandia.


Hampir mirip dengan gaya Amerika, pada gaya Finlandia jari jempol dan jari tengah bertugas menggenggam pegangan lembing paling belakang, sementara jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari-jari sisanya hanya menggenggam longgar pegangan lembing bagian depan.


Gaya ini cenderung lebih mudah dipraktikkan oleh pemula karena keseimbangan lembing dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi lurus, dan jari manis dan kelingking dalam posisi menggenggam longgar.


3. Gaya Lempar Lembing Penjepit / Tang


Entah darimana asalanya gaya ini, namun gaya penjepit atau tang juga sering dipergunakan oleh atlet untuk memegang lembing.


Posisi tangan pada gaya ini adalah jari telunjuk dan jari tengah menjepit pegangan paling belakang lembing, sementara jari jempol, jari manis dan telunjuk menggenggam longgar lembing bagian pegangan sisanya.


Gaya ini juga bisa dikatakan stabil dan mudah dipraktikkan oleh pemula.



Baca Juga :

Klasifikasi Keterampilan Gerak

Metode Pembelajaran

Tema Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Selain gaya dalam memegang lembing, ada juga gaya dalam memulai awalan hingga melakukan lemparan. Gaya ini fokus pada langkah kaki dengan dua jenis, yakni:


1. Hop Step / Gaya Berjingkat


Teknik ini dimulai dengan melangkahkan kaki dengan cara berjingkat mulai dari kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.


Gaya ini berdampingan dengan gaya memegang lembing cara Finlandia dan tang dimana posisi lembing berada di atas bahu, baik dibawa sejajar bahu pada saat awalan atau berada pada posisi atas lurus ke depan.


Gaya ini dipergunakan untuk menciptakan gaya dorong pada seluruh bagian tubuh ke arah depan yang dipusatkan pada lengan pembawa lembing.


Pada saat melempar, karena saking kuatnya daya dorong yang diciptakan tubuh akan melompat dan jatuh kedepan setelah lembing terlempar.


Gaya ini, secara teori, biasanya akan menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau kurang lebih lurus dengan posisi pelempar.


2. Cross Step / Gaya Menyilang


Gaya cross step atau langkah menyilang ini akan tampak pada saat atlet sampai pada 2-3 langkah terakhir sebelum melempar.


Silangan kaki dihasilkan dari putaran badan sejak hendak melempar hingga mulai melempar. Karena badan berputar dari arah kanan ke kiri, demikian pula dengan posisi kaki sehingga tampak menyilang.


Gaya ini biasanya bersanding dengan gaya memegang lembing Amerika yang cenderung mengarahkan ujung tombak ke atas dengan sudut 45 derajad.


Awalan yang digunakan adalah lari biasa dengan kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.


Silangan kaki dan badan yang bersamaan dengan lengan yang melempar akan menghasilkan daya lempar yang kuat dengan arah yang lebih cenderung menyamping alias tidak terlalu ketengah.



Berbeda dengan gaya hop step, pada gaya cross step ini tubuh atlet tak akan jatuh ke depan seusai melemparkan lembing. Kalaupun tubuh jatuh, maka tubuh tersebut akan jatuh ke samping mengikuti arah putaran tubuh dan silangan kaki.


"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Literasi

Trending Post