Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Kesehatan adalah mahkota yang dikenakan oleh orang sehat yang hanya terlihat oleh orang sakit

Prinsip-prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. 


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. 


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. 


Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema  menantang. 


Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.  



Prinsip-prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


1. Holistik 

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah- pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. 


Oleh karenanya, setiap tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. 


Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek, seperti peserta didik, guru, sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari. 



2. Kontekstual 

Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. 


Prinsip ini mendorong guru dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. 


Oleh karenanya, sekolah sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup sekolah. 


Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. 


Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya. 



Baca Juga :

Memahami Profil Pancasila

Tiori Pertumbuhan

Prinsip Perkembangan Peserta didik



3. Berpusat pada Peserta Didik 

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. 


Guru diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi. 


Sebaliknya, guru sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri. 


Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. 



4. Eksploratif 

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. 


Oleh karenanya projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Namun demikian, diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaannya, guru tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya. 


Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler. 


Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Projek Penguatan Profil  Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Apa itu Profil Pelajar Pancasila? 

"Mengapa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja diperlukan?”

Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”


Sekilas Mengenai Profil Pelajar Pancasila

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”


Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21.


Dalam hal ini, peserta didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.


Naskah ini menyampaikan hasil rumusan yang menjawab pertanyaan besar tersebut dengan memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia; dan juga faktor eksternal yang merupakan konteks kehidupan serta tantangan bangsa Indonesia diabad ke-21 yang menghadapi masa revolusi industri 4.0.



BacaJuga :

Tiori Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

Prinsip Perkembangan Peserta Didik

Pergaulan Sehat Remaja



Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci.


Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah :


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 

2. Berkebinekaan global.

3. Bergotong-royong.
 
4. Mandiri. 

5. Bernalar kritis.

6. Kreatif. 


Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

 

Buku Kurikulum Merdeka Kelas X






Prinsip Perkembangan Peserta Didik



Perkembangan peserta didik bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai sejak usia dini, sekolah dasar, menengah dan dewasa. 



Menurut Desmita (2011), pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. 


Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.



Prinsip-Prinsip Perkembangan


Proses perkembangan manusia dimulai sejak dalam rahim. Sejak terjadi proses di dalam rahim hingga ajal tiba, manusia tidak pernah dalam keadaan statis, namun selalu berubah dan mengalami perubahan. 



Perubahan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak dan selanjutnya mengalami kemunduran. Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu:



1. Perubahan fisik :


a. Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya.


b. Perubahan proporsi, misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak



2. Perubahan mental :


a. Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi.


b. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri- ciri sikap sosial yang baru, misalnya egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial



Dalam proses kehidupan manusia dalam proses perkembangan pada umumnya mengikuti prinsip seperti yang dinyatak Hurlock (1980) ada sembilan, yaitu:


1. Sikap kritis sebagai dasar-dasar permulaan


Sikap kritis merupakan prinsip pertama dalam perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun prasekolah. Pada usia ini diletakkan struktur perilaku yang kompleks yang berpengaruh bagi perkembangan sikap anak pada masa selanjutnya. 


Perubahan cenderung terjadi apabila orang- orang di sekitar anak memperlakukan anak dengan baik dan mendorong anak lebih bebas mengekspresikan dirinya. Sikap ini akan mendorong anak tumbuh dan berkembang.



2. Peran kematangan dan belajar


Perkembangan dapat dipengaruhi oleh kematangan dan belajar. Kematangan adalah terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu, misalnya dalam fungsi yang telah diwariskan yang disebut phylogenetik (merangkak, duduk, dan berjalan). 


Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar ini anak-anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan (phylogenetik). 


Hubungan antara kematangan dan hasil belajar dapat dilihat dalam fungsi hasil usaha (ontogenetik) seperti menulis, mengemudi atau bentuk keterampilan lainnya yang merupakan hasil pelatihan.



3. Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan


Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan. Misalnya perkembangan motorik akan mengikuti hukum arah perkembangan (cephalocaudal) yaitu perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam berbeda struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh (proximodistal).



4. Semua individu berbeda


Setiap individu akan mengalami perkembangan yang meskipun pada anak kembar. Karena perkembangan pada tiap manusia berbeda-beda maka terbentuk individualitas. 


Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan mengikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. 



Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. 



Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda, dan juga faktor lingkungan anak yang bebrbeda. 



Meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu. 


Seorang anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya. 


Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan agar guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. 


Pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan, meskipun dilakukan secara klasikal atau kelompok.



5.Setiap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karateristik 


Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental. 


Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat variasi individu dalam kecepatan perkembangan. 



Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. 



Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan anak yang memiliki kecerdasan rata- rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembang lebih lambat. 



Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju tanggapan yang lebih khusus. Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak secara umum akan merespon dengan rasa takut pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut. 



Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari pembuahan hingga kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat. 



Perbedaan kecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. 



Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode perkembangan akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya.



6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Risiko


Setiap tahap perkembangan mempunyai risiko. Beberapa hal yang dapat menyebabkannya antara lain dari lingkungan anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis, dan sosial. 


Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Pada saat itu dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan. 



Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena memungkinkan pengasuh(orangtua, guru, atau pengasuh lainnya) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang sesuai.



7. Perkembangan dibantu rangsangan


Perkembangan akan berjalan sebagaimana mestinya jika ada bantuanberbentuk sitmulus dari lingkungan sekitarnya. Misalnya semakin rajin orangtua berbicara dengan anaknya semakin cepat anak- anak belajar berbicara. 


Pengalaman penulis dengan seorang anak yang malas bicara, ketika penulis menjadi guru anak berusia 5 (lima) tahun tersebut, setiap hari penulis menanyakan kabarnya atau menanyakan nama-nama benda kepadanya. Menjelang tamat Taman Kanak-kanak anak tersebut mulai senang berbicara.



8. Perkembangan dipengaruhi Perubahan Budaya


Kebudayaan mempengaruhi perkembangan sikap dan fisik anak. Anak yang hidup dalam budaya yang membedakan sikap dan permainan yang pantas terhadap untuk anak laki-laki dan perempuan akan berpengaruh terhadap perkembangan. 


Anak perempuan akan memilih mainan yang lebih sedikit membutuhkan kemampuan fisik, sehingga pertumbuhan fisiknya tidak sekuat fisik anak laki-laki. 


Anak laki-laki dituntut untuk tidak cengeng seperti anak perempuan, sehingga anak laki-laki menjadi lebih tegar dan pemberani dibandingkan anak perempuan.



9. Harapan sosial pada setiap tahap perkembangan


Orangtua dan masyarakat memiliki harapan tertentu pada tiap tahap perkembangan anak. Jika tahap itu tercapai maka orangtua atau masyarakat akan berbahagia. 


Misalnya anak usia 1 (satu) tahun sudah pandai berjalan, jika sampai usia tersebut anak belum bisa berjalan, maka akan membuat gelisah orang-orang di sekitarnya.


Menurut Crain (2007 dalam Masganti 2012) ada 14 teori perkembangan yang dikemukakan ahli psikologi perkembangan yaitu: enviromentalisme, naturalisme, etologis, komparatif dan organismik, perkembangan kognitif, perkembangan moral, pengondisian klasik, pengondisian operan, pemodelan, sosial-historis, psikonalitik, psiko- sosial, perkembangan bahasa,   dan  humanistik.



Baca juga :

Aktivitas Gerak Ritmik


Gerak dasar Latihan Kebugaran


Pergaulan Sehat untuk Remaja



Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik

 

  1.                             Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik


  2. Santrock (2011) memberikan pendapat yang lebih mendasar, yaitu bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup. 

Disini Santrock mendefinisikan perkembangan tidak hanya dalam konteks evolusi, tetapi juga involusi
Pada awal kehidupan manusia yang berperan adalah evolusi, dari bayi tumbuh menjadi kakan-kanak kemudian dewasa. 
Sedangkan involusi lebih berperan pada akhir kehidupan, yaitu perubahan-perubahan yang bersifat mundur,ditandai dengan kemunduran fungsi alat-alat tubuh seperti pada system penglihatan, pendengaran dan system gerak.
Ada dua istilah yang sering muncul dalam perkembangan peserta didik sebagai individu ini, yaitu istilah pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development). 
Istilah pertumbuhan menyatakan perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif) seperti berat dan tinggi badan, sedangkan perkembangan dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif). 
Berikut perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa aspek perbedaan seperti di terlihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan

Perkembangan

Pertumbuhan merujuk kepada

perubahan khususnya aspek fisik

Perkembangan berkaitan dengan

organisma sebagai keseluruhan

Pertumbuhan merujuk kepada perubahan dalam ukuran yang menghasilkan pertumbuhan sel atau

peningkatan hubungan antar sel

Perkembangan merujuk pada kematangan struktur dan Fungsi

Pertumbuhan merujuk kepada

perubahan kuantitatif

Perkembangan merujuk perubahan kuantitatif 

dan kualitatif

Pertumbuhan tidak berlangsung

seumur hidup

Perkembangan merupakan

proses yang berkelanjutan

Pertumbuhan mungkin membawa

atau tidak membawa perkembangan

Perkembangan mungkin terjadi

tanpa pertumbuhan


Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa istilah pertumbuhan (growth) menyangkut peningkatan ukuran tubuh, sebagai hasil penyempurnaan bagian-bagian tubuh. 
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. 
Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan peningkatan kapasitas fungsi dan kemampuan kerja organ-organ tubuh. Dalam proses perkembangan dikenal istilah kematangan (maturation) yaitu peningkatan atau kemajuan yang bersifat kualitatif dalam hal perkembangan biologis.
Setelah terjadinya kematangan, akan diikuti denga penuaan (aging) yang merupakan proses penurunan kualitas organik yang diakibatkan karena bertambah usia. 
Perkembangan bersifat psikologi dan merupakan suatu proses yang dinamis, yang dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud.
Pertumbuhan Peserta Didik
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. 
Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan bersifat kuantitatif karena berkaitan dengan ukuran, dan volume. 
Masganti (2012) mengemukakan pertumbuhan dan perkembangan fisik seseorang sesuai dengan periode usia pertumbuhan yaitu:
Table 2.
Perbedaan umum pertumbuhan dan perkembangan anak laki dan perempuan

Anak Laki-laki

Anak Perempuan

Membutuhkan perhatian lebih banyak

Lebih Mandiri

Perkembangan fisik lebih lambat

Secara fisik lebih matang

Syaraf antara belahan otak kanan dan kiri dari anak laki terhubung lebih lama

dan berkembang lebih lambat.

Syaraf antara belahan otak 

kanan dan kiri dari 

anak perempuan terhubung

lebih awal dan berkembang 

lebih kuat.

Perkembangan otak anak laki-laki juga lebih lambat di daerah yang bernama frontal lobes (otak depan) sehingga anak laki-laki lebih “liar” dari anak perempuan

Perkembangan otak 

anak perempuan 

juga lebih cepat 

di daerah yang 

bernama frontal 

lobes(otakdepan) sehingga anak 

perempuan lebih 

cepat menerima 

aturan dibandingkan 

anak

laki-laki.

Lebih menyukai   permaina   dinamis

Lebih tenang

Lebih menyukai permainan 

tenang

Lebih agresif

Lebih tenang

Kurang peka terhadap rasa sakit

Lebih peka terhadap rasa

Kemampuan fisik berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otak. 
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara dramatis atau sering disebut dengan (growth spurt) yaitu percepatan pertumbuhan, dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi fisik (Zigler & Stevenson, 1993), baik pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual (Papalia, Old & Feldman, 2008).
Pada dasarnya, perubahan fisik selama masa remaja dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu: perubahan yang besifat internal dan perubahan yang bersifat eksternalfisik selama masa remaja dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu: perubahan yang besifat internal dan perubahan yang bersifat eksternal.
Perubahan Internal
Perubahan ini merupakan perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar dan sangat mempengaruhi kepribadian remaja. 
Adapun perubahan tersebut, di antaranya adalah: 
(1) Sistem Pencernaan, 
(2) Sistem Peredaran Darah, 
(3) Sistem Pernafasan 
(4) Sistem Endokrin, 
(5) Jaringan Tubuh 
Perubahan Eksternal
Perubahan eksternal merupakan perubahan-perubahan pada tubuh remaja dimana perubahan tersebut dapat diamati. 
Adapun perubahan tersebut, di antaranya adalah:
(1) Tinggi Badan 
(2) Berat Badan, 
(3) Proporsi Tubuh, 
(4) Organ Seks, 
(5) Ciri-ciri Seks Sekunder
Baca Juga :
Faktor Kebugaran Jasmani
Pemeliharaan Kebugaran Jasmani
Manfaat Aktivitas Fisik Jangka Panjang
Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang penting pada masa anak-anak awal ialah:

Perubahan tinggi badan. Tinggi badan anak rata-rata bertambah 3 (tiga) inci tiap tahun. Pada usia enam tahun tinggi badan anak anak rata-rata 46,6 inci. Kondisi memungkinkan anak untuk dapat berjalan dan berlari lebih cepat, memanjat, melompat, meloncat, dan berjalan di atas papan titian.

Perubahan berat badan. Berat badan anak rata-rata bertambah tiga sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat badan laki-laki 49 pon dan berat badan anak perempuan 48,5 pon. Kondisi ini memungkinkan anak dapat mengangkat, melempar, dan menangkap benda.

Perbandingan tubuh. Anak usia dua sampai enam tahun cenderung berbentuk kerucut, dengan perut rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.

Postur tubuh. Perbedaan postur anak terlihat sejak masa anak-anak, ada yang yang gemuk (endomorfik), kuat berotot (mesomorfik), dan ada yang kurus (ektomorfik )Tulang dan otot. 

Otot anak berusia enam tahun menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskpun berat badannya bertambah. Pertambahan berat tulang dan otot memungkinkan dapat belajar menarik garis, menulis, menggambar dan melukis dengan jari.Lemak. 

Anak yang gemuk (endomorfik) memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, anak kuat berotot (mesomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih banyak, dan anak kurus (ektomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih kecil dan jaringan lemak yang lebih sedikit.

Pertumbuhan gigi. Anak-anak usia enam tahun mulai mengalami pergantian gigi susu.Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak perempuan meliputi: 

(a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang), 
(b) Pertumbuhan payudara, 
(c) Pembesaran pinggul, 
(d) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan. 
(e) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya. 
(f) Bulu kemaluan menjadi keriting. 
(g) Menstruasi atau haid. 
(h) Tumbuh bulu ketiak. 

Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak laki-laki meliputi: 
(a) Pertumbuhan tulang-tulang. 
(b) Testis (buah pelir) membesar. 
(c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap. 
(d) Awal perubahan suara. 
(e) Ejakulasi (keluarnya air mani). 
(f) Bulu kemaluan menjadi keriting. 
(g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya. - Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot). 
(h) Tumbuh bulu ketiak. 
(i) Akhir perubahan suara. 
(j) Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap. 
(k) Tumbuh bulu di dada.

Secara umum perbedaan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan adalah sebagai berikut:.

"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Literasi

Trending Post