Dalam “proses pendidikan” yang bermutu terlibat berbagai input, seperti
bahan ajar (kognitif, efektif atau psikomotorik), metode bervariasi sesuai dengan
kemampuan guru, sarana sekolah didukung dengan administrasi dan prasarana
dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.
Manajemen
sekolah dan manajemen kelas berfungsi mengsingkronkan berbagai input
tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar
baik antar guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas, baik
konteks kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik dalam lingkup substansi yang
akademis maupun yang non-akademis dalam suasana yang mendukung proses
pembelajaran.
Sebuah sekolah dianggap mempunyai daya tarik, daya saing dan daya
tahan, paling tidak mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
1.Sekolah tersebut proses pembelajarannya bermutu dan hasilnya juga
bermutu.
Bermutu dalam bidang akademiknya, bermutu dalam
pendampingan emosionalnya, dan bermutu dalam pembimbingan
spiritualnya. Dengan demikian, maka segala aspek mutu sekolah dapat
tercapai.
2.Sekolah tersebut biayanya sebanding dengan mutu yang diperlihatkannya.
Biasanya orang tua yang sadar akan mutu pendidikan menganggap biaya
merupakan persolana nomor dua.
Dalam dunia bisnis ada istilah bahwa
bisnis yang bermutu itu mahal, dan yang tidak bermutu itu murah. Agaknya
perarel dengan pandangan ini juga berlaku dalam dunia pendidikan, bahwa
untuk menjdiakan sekolah bermutu ternyata biayannya mahal sekali, dan
sulit ditemukan dengan biaya yang sangat rendah, tetapi sekolahnya
bermutu.
3.Sekolah tersebut memliki etos kerja tinggi dalam arti komunitas pendidikan
tersebut telah mempunyai kebiasaan untuk bekerja keras, mendidik, tertib,
disiplin, penuh tanggung jawab, objektif, dan konsisten.
Nilai-nilai budaya
ini menjadi sikap dan milik seluruh anggota komunitas pendidikan pada unit
sekolah itu.
4.Sekolah tersebut dari segi keamanan secara fisik dan psikologis terjamin,
dalam arti komplek sekolah tersebut sungguh-sungguh menanamkan sikap
ramah lingkungan untuk hidup tertib, indah, rapi, aman, rindang, nyaman
dan menjadikan orang betah di dalamnya.
5.Sekolah tersebut di dalamnya tercipta suasana yang humanis, terpeliharannya
budaya dialog, komunikasi latihan bersama, dan adanya validasi teman
sejawat.
Dengan kata lain, terpelihara pendidikan humanioranya,
religiusitasnya, moral dan akhlaknya.
Baca Juga :