Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Kesehatan adalah mahkota yang dikenakan oleh orang sehat yang hanya terlihat oleh orang sakit
Tampilkan postingan dengan label pimpong. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pimpong. Tampilkan semua postingan

Sejarah tenis meja


Sejarah Tenis Meja

Tenis meja atau pingpong adalah olahraga raket yang dimainkan dengan memantulkan bola ke atas meja kecil yang dibagi oleh sebuah jaring.

 

Olahraga ini sangat populer di seluruh dunia, dengan jutaan orang yang bermain di rumah, di klub, dan dalam kompetisi. Namun, sejarah tenis meja tidaklah sederhana, karena ada banyak versi tentang bagaimana olahraga ini dimulai.

 

Pada awalnya, tenis meja dimainkan sebagaibentuk hiburan di Inggris pada akhir abad ke-19. Bola kayu biasa digunakan untuk dipukul dengan buku.

Pada tahun 1901, Oliver Cromwell, seorang insinyur Inggris, menemukan bola dengan kulit yang diperkuat dengan karet. Ini mengubah permainan, karena memungkinkan pemain untuk mengembalikan bola dengan lebih banyak kekuatan dan spin.

 

Selama beberapa tahun berikutnya, tenis meja berkembang dengan cepat di Inggris dan sekitarnya. Organisasi tenis meja pertama didirikan di Berlin pada tahun 1902, dan pada tahun 1926, Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) didirikan untuk mengatur olahraga ini secara global.

 

Selama Perang Dunia II, tenis meja menjadi sangat populer di seluruh Eropa, khususnya di negara-negara Blok Timur seperti Uni Soviet dan Tiongkok. Pada tahun 1952, tenis meja resmi menjadi bagian dari Olimpiade, dan sejak itu menjadi olahraga yang sangat penting dan populer di seluruh dunia.

 

Di Tiongkok, tenis meja menjadi lebih dari sekadar olahraga. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintah Tiongkok mempergunakan tenis meja sebagai alat politik untuk memperkuat negara dan meraih prestise internasional.

 

Pemain tenis meja Tiongkok yang sukses menjadi simbol kemajuan negara, dan prestasi mereka dalam olahraga ini menjadi sangat penting bagi rakyat Tiongkok.

 

Pada tahun 1971, Tim Nasional Tenis Meja Tiongkok yang terkenal mengunjungi Amerika Serikat dalam apa yang disebut sebagai "Pertandingan Tenis Meja Dunia". Kunjungan ini merupakan titik balik bagi tenis meja di seluruh dunia, karena menunjukkan kekuatan dan kemampuan pemain Tiongkok yang luar biasa.

 

Hari ini, tenis meja terus berkembang dan menjadi olahraga yang semakin populer. Ada banyak turnamen dan kompetisi yang diadakan di seluruh dunia, dan pemain tenis meja dari seluruh penjuru dunia bersaing untuk memenangkan gelar dan penghargaan.

 

Namun, sejarah tenis meja bukan hanya tentang turnamen dan kompetisi. Olahraga ini juga telah menjadi cara untuk mempromosikan kesehatan, kebugaran, dan kebersamaan di seluruh dunia

 

Awal Berkembang Tenis Meja di Indonesia

Tenis meja adalah salah satu olahraga raket yang sangat populer di Indonesia. Banyak orang memainkan olahraga ini di rumah, di klub, dan dalam kompetisi.

Sejarah tenis meja di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an, ketika olahraga ini mulai dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.

 

Pada awalnya, tenis meja dimainkan oleh para pelajar Belanda di Indonesia. Mereka membawa raket dan bola dari Belanda dan memainkan olahraga ini di sekolah dan di klub mereka.

Pada tahun 1932, Turnamen Tenis Meja Pertama di Indonesia diadakan di Jakarta. Turnamen ini diikuti oleh sekitar 80 pemain dari seluruh Indonesia dan Belanda. Pada saat itu, olahraga ini masih belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.

 

Namun, seiring berjalannya waktu, tenis meja mulai menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pada tahun 1940-an, klub-klub tenis meja mulai bermunculan di seluruh Indonesia, terutama di Jakarta dan Surabaya. Klub-klub ini menjadi tempat bagi para pemain tenis meja untuk berlatih dan bertanding.

 

Pada tahun 1950-an, tenis meja menjadi semakin populer di Indonesia. Pada tahun 1952, Indonesia pertama kali mengirimkan tim tenis meja ke Olimpiade Helsinki. Tim ini terdiri dari dua pemain putra dan satu pemain putri.

 

Meskipun mereka tidak berhasil memenangkan medali, keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade Helsinki menandai awal dari keikutsertaan Indonesia dalam kompetisi tenis meja internasional.

 

Selama tahun 1950-an dan 1960-an, tenis meja menjadi salah satu olahraga yang sangat populer di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang bermain tenis meja di klub-klub, di sekolah, dan di rumah.

 

Pada tahun 1964, Indonesia mengadakan Kejuaraan Tenis Meja Asia di Jakarta. Turnamen ini diikuti oleh 10 negara dan menjadi salah satu turnamen tenis meja terbesar yang pernah diadakan di Asia pada saat itu.

 

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, tenis meja masih menjadi salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Pada tahun 1975, Indonesia mengadakan Kejuaraan Tenis Meja Dunia Junior di Jakarta.

Turnamen ini diikuti oleh lebih dari 30 negara dan menjadi salah satu turnamen tenis meja terbesar yang pernah diadakan di Indonesia.

 

Hari ini, tenis meja masih menjadi salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Ada banyak klub tenis meja di seluruh Indonesia, dan banyak pemain tenis meja yang berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan internasional.

 

Sejarah tenis meja di Indonesia telah membawa banyak prestasi dan penghargaan bagi negara ini, dan olahraga ini terus berkembang dan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.

 


RPP tenis meja kelas x





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah       : SMKN 1 SINGKIL UTARA
Mata Pelajaran      : PJOK
Komp. Keahlian   :
Kelas/Semester     : X/I
Tahun Pelajaran    : 2017/2018
AlokasiWaktu       : 4JP


A.  Kompetensi Inti
3.  Memahami,menerapkan,menganalisis,dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajianPendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

    4. Melaksanakantug asspesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,dan solutif dalam ranahabstrakterkaitdenganpengembangandari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.


B.  Kompetensi Dasar
3.2  Menerapkan teknik dasar salah satu aktifitas olahraga permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak
4.2  Mempraktikan teknik dasar salah satu aktifitas olahraga permainan bola Kecil untuk m
enghasilkan koordinasi gerak .


C.  Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan
1.  Menjelaskan teknik dasar tenis meja
2.  Mengklasifikasi teknik pukulan dalam permainan tenis meja


Ketrampilan
1. Mempraktikkan teknik memegang bet dalam permaianan tenis meja
2. Mempraktikkan teknik sevis dalam permainan tenis meja
3. Mempraktikkan teknik pukulan dalam permainan tenis meja


D.  Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a. Menjelaskan teknik dasar tenis meja dengan benar
b. Mengklasifikasikan teknik pukulan tenis meja dengan benar

   
             Ketrampilan

          2. Setelah mengamati salah satu siswa mendemontrasikan 

          teknik dasar permainan tenis meja peserta didik akan dapat :
         a.  Mempraktikkan teknik memegang bet dengan baik dan 

              benar
         b. Mempraktikkan teknik servis  dengan baik dan benar
         c. Mempraktikkan teknik memukul dengan baik dan benar.


E.  Materi Pembelajaran
Teknik dasar permainan tenis meja

F.  Pendekatan, Model dan Metode
a.    Pendekatan      : Saintifik Learning
b.    Model               : Discovery Learning
c.    Metode             : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan 

                                  Praktekdemonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1.   Pertemuan Kesatu:*)
a.   Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
      Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1)Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2)Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3)Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4)Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5)Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.


b.   Kegiatan Inti (70 menit)
1)  Pemberian stimulus terhadap peserta didik
Ø Peserta didik melihat berbagai gerakan teknik dasar permainan tenis meja dalam tayangan.
Ø Peserta didik membaca buku untuk meng identifikasi berbagai jenis teknik dasar dalam permainan tenis meja
Ø Peserta didik melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
Ø Peserta didik membaca buku berkaitan dengan berbagai jenis teknik dasar permainan tenis meja Peserta didik melihat berbagai jenis jenis teknik dasar permainan sepak bola pada tayangan.
Ø Peserta didik berdiskusi tentang berbagai jenis teknik dasar permainan tenis meja
Ø Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis teknik dasar permainan tenismeja melalui hasil diskusi dan informasi dari buku.
Ø Peserta didik menentukan teknik dasar permainan tenis meja yang sesuai dan tidak sesuai dengan informasi dari buku atau sumber internet.


2)  Identifikasi  masalah
Ø Peserta didik berdiskusi tentang berbagai jenis teknik dasar permainan tenis meja
Ø Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis teknik dasar permainan tenismeja melalui hasil diskusi dan informasi dari buku.
Ø Peserta didik menentukan teknik dasar permainan tenis meja yang sesuai dan tidak sesuai dengan informasi dari buku atau sumber internet.
Ø Peserta didik  mengidentifikasi teknik-teknik dasar permainan tenis meja seperti memegang bet, melakukan servis,memukul
Ø Peserta didik mengidentifikasi masalah – masalah yang terjadi melalui contoh yang didemonstrasikan oleh guru mengenai teknik  dasar tenis meja
Ø Berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi peserta didik merumuskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik mendemostrasikan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik menggali informasi tentang teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik mendiskusikan untuk menentukan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik menyampaikan pada kelompok lain dan Mmenanggapinya  
    berkaitan  dengan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam  
    permainan tenis meja.


3)  Pengumpulan data
Ø Peserta didik mendemostrasikan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik menggali informasi tentang teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik mendiskusikan untuk menentukan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.
Ø Peserta didik menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya berkaitan  dengan teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja sesuai dan tidak sesuai.
Ø Peserta didik mencoba melakukan memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja secara berpasangan sesuai dengan aturan seperti contoh Guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis



c.   Penutup (10 menit)
 Kegiatan penutup terdiri atas:
1)  Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan


2)Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


2.   Pertemuan Kedua:*)

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2)Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3)Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4)Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5)Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.


b.   Kegiatan Inti (70 menit)
1)  Pembuktian.
Ø Peserta didik  menilai cara memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja.yang dipraktekkan oleh peserta didik lain.


Ø Peserta didik  mencoba beberapa teknik memegang bet,servis dan memukul bola dalam permainan tenis meja secara variasi dan kombinasi


2)  Menarik kesimpulan/generalisasi
Ø  Peserta didik untuk menyajikan cara-cara melakukan teknik dasar tenis meja, Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh peserta didik lain


Ø  Peserta didik menerima tanggapan dari peserta didik lain dan guru.


Ø  Peserta didik memperbaiki hasil demonstrasi dalam melakukan teknik dasar  memegang bet,servis dan memukul bola


c.   Penutup (10 menit),
 Kegiatan penutup terdiri atas:
1)  Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2)  Kegiatan guru yaitu: 

  (a) melakukan penilaian; 

 (b)merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan 

(c)menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

H.  Media, Alat/Bahan, danSumberBelajar
1.   Media: Proyektor, Laptop (Video Visual Teknik Sepak Bola)
2.   Alat  dan bahan : Bat, Meja tenis, net, bola tenis meja
3.   SumberBelajar : Buku PJOK kurikulum 2013


I.    Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan

1.   Teknik Penilaian
a.   Tes Tertulis
b.   Tes Unjuk Kerja
(Terlampir)
2.   Instrumen Penilaian
a.   Pertemuan I (Teori)
b.   Pertemuan II (Praktek)
(Terlampir)
3.   Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remidial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM
b. Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai KKM, tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai





     Mengetahui Kepsek                         Jakarta,    -       -2018

                                                    Guru mapel



"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Literasi

Trending Post