Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Kesehatan adalah mahkota yang dikenakan oleh orang sehat yang hanya terlihat oleh orang sakit
Tampilkan postingan dengan label Gerak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerak. Tampilkan semua postingan

Rahasia Awet Muda: Olahraga sebagai Kunci Kesehatan dan Kebugaran



Olahraga memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, dan dapat menjadi faktor kunci dalam menjaga awet muda. Berikut beberapa rahasia awet muda yang terkait dengan olahraga:

Meningkatkan Sirkulasi Darah: 

Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk kulit. Sirkulasi darah yang baik membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh, membantu regenerasi dan peremajaan sel, serta memberikan kulit tampilan yang sehat.

Mengurangi Stres:

Olahraga telah terbukti dapat mengurangi tingkat stres. Stres kronis dapat mempercepat penuaan karena memicu pelepasan hormon-hormon stres yang merugikan untuk kesehatan. Dengan mengurangi stres, Anda dapat menjaga kulit tetap segar dan mencegah penuaan dini.

Meningkatkan Produksi Kolagen:

Olahraga dapat merangsang produksi kolagen, protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Kolagen membantu mengurangi kerutan dan garis halus, menjadikan kulit tampak lebih kencang dan muda.

Menjaga Berat Badan yang Sehat:

Olahraga teratur membantu menjaga berat badan yang sehat. Obesitas dapat berkontribusi pada penuaan dini dan meningkatkan risiko penyakit terkait usia. Dengan menjaga berat badan yang sehat, Anda dapat mengurangi beban pada tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Detoksifikasi Tubuh: 

Melalui keringat, olahraga membantu tubuh untuk membersihkan diri dari racun dan limbah. Proses detoksifikasi ini dapat membantu menjaga kesehatan organ-organ vital dan mendukung fungsi metabolisme yang efisien.

Meningkatkan Kualitas Tidur:

Olahraga secara positif memengaruhi kualitas tidur. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan dan kecantikan. Selama tidur, tubuh melakukan proses regenerasi dan perbaikan sel-sel.

Meningkatkan Kesehatan Mental:

Olahraga tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat meningkatkan mood, mengurangi risiko depresi, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Berbagai Jenis Olahraga:

Gabungan berbagai jenis olahraga, termasuk kardiovaskular, kekuatan, dan fleksibilitas, dapat memberikan manfaat yang komprehensif bagi tubuh dan otot. Hal ini juga membantu mencegah kebosanan dan memberikan variasi dalam rutinitas olahraga.

Dengan menjadikan olahraga sebagai bagian integral dari gaya hidup sehari-hari, Anda dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mendukung proses awet muda. Namun, penting untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan kesehatan Anda serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai program olahraga baru.

Referensi:

"Younger: A Breakthrough Program to Reset Your Genes, Reverse Aging, and Turn Back the Clock 10 Years" oleh Sara Gottfried, M.D.

Baca juga:

Manfaat luar biasa dari aktivitas fisik

Kebiasaan yang bisa merusak kesehatan anda

Nutrisi terbaik untuk menunjang peforma olahraga anda


Manfaat Pemanasan dalam Olahraga

 



Pemanasan adalah bagian penting dari setiap rutinitas olahraga yang efektif. Tindakan sederhana ini sebelum berolahraga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi tubuh Anda. 

Pemanasan membantu mempersiapkan fisik dan mental Anda untuk aktivitas yang lebih intens, mengurangi risiko cedera, dan meningkatkan kinerja Anda selama latihan atau pertandingan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan manfaat pemanasan dalam olahraga yang perlu Anda ketahui.

1.   Meningkatkan Sirkulasi Darah Pemanasan melibatkan gerakan tubuh ringan yang membantu meningkatkan aliran darah ke otot-otot Anda. Ini berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi akan diteruskan ke otot-otot Anda, yang akan membantu meningkatkan kinerja dan mengurangi risiko kejang otot.

2.   Mengurangi Risiko Cedera Pemanasan yang baik dapat membantu mengurangi risiko cedera selama olahraga. Ketika Anda memanaskan tubuh Anda, Anda memberi kesempatan pada otot, ligamen, dan sendi Anda untuk lebih fleksibel. Hal ini membuat mereka lebih tahan terhadap tekanan yang terjadi selama latihan atau pertandingan. Dengan pemanasan yang benar, Anda dapat menghindari cedera yang disebabkan oleh otot yang kaku atau ligamen yang tegang.

3.   Meningkatkan Fleksibilitas Selain mengurangi risiko cedera, pemanasan juga membantu meningkatkan fleksibilitas tubuh Anda. Gerakan ringan yang melibatkan berbagai bagian tubuh akan membantu melonggarkan otot-otot yang kaku. Dengan otot yang lebih fleksibel, Anda dapat melakukan gerakan yang lebih lebar dan efisien dalam olahraga Anda.

4.   Meningkatkan Kinerja Pemanasan yang tepat dapat meningkatkan kinerja Anda selama latihan atau pertandingan. Ini karena tubuh Anda sudah siap untuk aktivitas yang lebih intens. Otot-otot Anda akan merespons lebih cepat, dan Anda akan memiliki lebih banyak energi yang tersedia untuk digunakan. Hasilnya, Anda dapat mengangkat lebih berat, berlari lebih cepat, atau melakukan gerakan dengan lebih baik.

5.   Fokus Mental Pemanasan juga membantu Anda fokus secara mental. Selama pemanasan, Anda dapat merilekskan pikiran Anda, menghilangkan stres, dan memusatkan perhatian pada tugas yang ada. Ini akan membantu Anda memaksimalkan konsentrasi Anda selama latihan atau pertandingan.

6.   Memperbaiki Koordinasi Pemanasan yang melibatkan gerakan-gerakan ringan membantu meningkatkan koordinasi tubuh Anda. Ini membantu Anda mengendalikan gerakan Anda dengan lebih baik dan menghindari kesalahan yang dapat menyebabkan cedera.

7.   Pemulihan yang Lebih Cepat Setelah selesai berolahraga, pendinginan atau cooldown sangat penting. Ini termasuk latihan ringan setelah aktivitas fisik yang lebih intens. Melalui pendinginan, Anda dapat membantu tubuh Anda kembali ke tingkat normal secara bertahap. Ini membantu mengurangi kekakuan otot dan mempercepat pemulihan Anda.

Pemanasan adalah langkah penting dalam setiap rutinitas olahraga yang berhasil. Ini tidak hanya meningkatkan kinerja Anda, tetapi juga melindungi tubuh Anda dari cedera yang tidak diinginkan. Jadi, jangan pernah melewatkan pemanasan sebelum berolahraga. Cobalah untuk melibatkan gerakan ringan dan merilekskan pikiran Anda untuk hasil yang lebih baik dalam setiap aktivitas fisik Anda.


Baca Juga:

Menjaga kesehatan mata anak

Makanan untuk tumbuh kembang anak

Sistem pencernaan manusia


Bagaimana Mengenalkan Gaya Hidup Aktif pada Anak-anak


Mengenalkan gaya hidup aktif pada anak-anak sangat penting untuk mempromosikan kesehatan dan kebugaran mereka. 


Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengenalkan dan mendorong gaya hidup aktif pada anak-anak:


  • Jadikan aktivitas fisik menyenangkan: Pilih aktivitas yang disukai oleh anak-anak, seperti bermain di taman, bersepeda, berenang, menari, atau bermain olahraga. Pastikan mereka menikmati waktu mereka dan merasa senang saat berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.


  • Jadwalkan waktu aktif secara teratur: Buat jadwal rutin untuk melakukan aktivitas fisik bersama anak-anak, seperti setidaknya satu jam setiap hari. Jadwal yang konsisten akan membantu anak-anak membentuk kebiasaan sehat.


  • Jadi contoh yang baik: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, Anda harus menjadi contoh yang baik dengan menjalani gaya hidup aktif sendiri. Terlibatlah dalam aktivitas fisik bersama anak-anak, seperti bermain bola, berjalan-jalan, atau melakukan kegiatan luar ruangan lainnya.


  • Batasi waktu layar: Kurangi waktu yang dihabiskan anak-anak di depan televisi, komputer, atau perangkat elektronik lainnya. Gantilah waktu layar dengan aktivitas fisik yang lebih bermanfaat.


  • Dukung kegiatan di sekolah: Pastikan sekolah tempat anak-anak Anda bersekolah memiliki program olahraga dan kegiatan fisik lainnya. Dorong partisipasi anak-anak dalam kegiatan tersebut dan dukung mereka dengan menghadiri pertandingan atau acara olahraga sekolah.


  • Ajak keluarga dan teman-teman untuk bergabung: Ajak keluarga dan teman-teman anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik bersama. Misalnya, Anda bisa mengadakan piknik keluarga di taman yang memungkinkan anak-anak bermain dan berlari.


  • Berikan pujian dan motivasi: Berikan pujian dan motivasi pada anak-anak ketika mereka aktif secara fisik. Ini akan meningkatkan motivasi mereka untuk terus menjalani gaya hidup aktif.


  • Jangan fokus pada kompetisi: Ingatlah bahwa tujuan utama adalah untuk mendorong anak-anak agar menjadi aktif dan menikmati aktivitas fisik, bukan hanya untuk menang dalam kompetisi. Fokuslah pada kegiatan yang menyenangkan dan menjaga semangat bermain.


  • Libatkan anak-anak dalam pemilihan aktivitas: Biarkan anak-anak memiliki kebebasan untuk memilih jenis aktivitas fisik yang mereka sukai. Ini akan memberi mereka rasa memiliki dan keinginan yang lebih besar untuk berpartisipasi.


  • Perhatikan keselamatan: Selalu prioritaskan keselamatan saat melibatkan anak-anak dalam aktivitas fisik. Pastikan mereka menggunakan perlengkapan pelindung yang sesuai, seperti helm saat bersepeda atau pengaman saat bermain olahraga tertentu.


Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mengenalkan gaya hidup aktif pada anak-anak dan mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.


Baca juga:

Gizi:Pengertian dan sumbernya

Tips meningkatkan kesehatan paru-paru

Cara menjaga kondisi tubuh

Tujuan pemanasan serta manfaatnya dalam olahraga


Tujuan melakukan pemanasan 

Meningkatkan kualitas dan efektivitas olahraga adalah hal yang diinginkan semua orang. Salah satu hal yang dapat membantu dalam hal ini adalah melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Pemanasan adalah proses persiapan tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik yang lebih intens.

 

Pemanasan sangat penting karena dapat membantu melindungi tubuh dari cedera, meningkatkan fleksibilitas otot, mempercepat aliran darah, dan meningkatkan performa olahraga.

 

Pemanasan sebelum berolahraga dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan gerakan peregangan (stretching), lari pelan-pelan, atau melakukan gerakan ringan yang menargetkan otot yang akan digunakan saat berolahraga.

 

Namun, tujuan pemanasan dalam olahraga bukan hanya sekedar melakukan gerakan fisik semata, tetapi juga membantu mempersiapkan mental dan fokus untuk memulai aktivitas fisik.

 

Meningkatkan performa olahraga

Pemanasan dapat membantu meningkatkan performa olahraga dengan mempersiapkan tubuh untuk bekerja lebih baik dan lebih efektif. Saat melakukan pemanasan, otot-otot yang akan digunakan saat berolahraga menjadi lebih elastis dan terasa lebih ringan. Ini membantu mempercepat respon otot saat berolahraga sehingga tubuh dapat melakukan gerakan dengan lebih efektif dan efisien.

Selain itu, melakukan pemanasan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengeluarkan tenaga.

 

Mengurangi risiko cedera

Pemanasan sebelum berolahraga juga dapat membantu melindungi tubuh dari risiko cedera. Saat melakukan pemanasan, otot-otot menjadi lebih elastis sehingga lebih mudah untuk digerakkan. Ini membantu mengurangi risiko cedera saat melakukan gerakan yang intens saat berolahraga.

Selain itu, pemanasan juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan pada otot sehingga memperkecil risiko terjadinya cedera.

 

Meningkatkan fleksibilitas

Pemanasan juga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot sehingga memudahkan gerakan saat berolahraga. Saat melakukan pemanasan, otot-otot menjadi lebih elastis dan terasa lebih ringan. Hal ini membantu memperbaiki jangkauan gerakan dan meningkatkan fleksibilitas pada sendi.

Dengan demikian, akan lebih mudah untuk melakukan gerakan yang lebih kompleks saat berolahraga.

 

Mempersiapkan mental

Tujuan pemanasan dalam olahraga tidak hanya untuk persiapan fisik tetapi juga persiapan mental. Saat melakukan pemanasan, tubuh menjadi lebih rileks dan fokus terhadap aktivitas yang akan dilakukan.

Hal ini membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus sehingga dapat memaksimalkan performa saat berolahraga. Selain itu, pemanasan juga dapat membantu mengurangi rasa gugup atau stres sebelum berolahraga.

 

 

Manfaat melakukan pemanasan

Pemanasan adalah proses awal yang sangat penting sebelum melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau latihan fisik lainnya. 

Manfaat dari pemanasan adalah mempersiapkan tubuh agar siap melakukan aktivitas fisik dengan lebih optimal dan mengurangi risiko terjadinya cedera pada otot dan sendi.

Berikut adalah beberapa manfaat dari melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik:


1.     Mengurangi risiko cedera

Pemanasan dapat membantu tubuh untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk melakukan aktivitas fisik. Dengan melakukan pemanasan, tubuh akan terbiasa dengan gerakan dan beban yang akan diterima saat melakukan aktivitas fisik. Hal ini akan mengurangi risiko cedera pada otot dan sendi.


2.     Meningkatkan fleksibilitas

Selain mengurangi risiko cedera, pemanasan juga dapat meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi. Pemanasan akan mempersiapkan otot dan sendi agar lebih siap untuk melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan selama aktivitas fisik. Hal ini dapat meningkatkan rentang gerakan tubuh dan mengurangi risiko cedera.


3.     Meningkatkan sirkulasi darah

Pemanasan dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otot-otot yang akan digunakan selama aktivitas fisik. Dengan meningkatkan sirkulasi darah, tubuh akan lebih siap untuk melakukan aktivitas fisik dengan lebih optimal.


4.     Meningkatkan performa

Melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik dapat meningkatkan performa selama aktivitas fisik. Hal ini karena pemanasan akan mempersiapkan tubuh secara fisik dan mental untuk melakukan aktivitas fisik dengan lebih baik.


5.     Mengurangi kelelahan

Pemanasan dapat membantu mengurangi kelelahan selama aktivitas fisik. Dengan melakukan pemanasan, tubuh akan lebih siap untuk melakukan aktivitas fisik dengan lebih optimal dan mengurangi risiko kelelahan yang berlebihan.

 

Kesimpulan

Pemanasan adalah proses persiapan fisik dan mental sebelum berolahraga. Jadi, sangat penting untuk selalu melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik. Dengan melakukan pemanasan, tubuh akan lebih siap secara fisik dan mental untuk melakukan aktivitas fisik dengan lebih optimal dan mengurangi risiko cedera.

 

 

 

Klasifikasi keterampilan gerak

Pengklasifikasian keterampilan gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa sudut pandang, berikut ini disajikan beberapa klasifikasi keterampilan gerak:

a. Berdasarkan kecermatan gerak

b. perbedaan titik awal dan titik akhir

c. Stabilitas lingkungan


Uraian mengenai tiap klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan

Ketererampilan gerak dapat dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaannya.


b. Kecermatan pelaksanaan gerakan dapat ditentukan antara lain oleh jenis  otot-otot yang terlibat. 

Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar dan jenis otot-otot halus.


Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis totot-otot yang terlibat, keterampilan gerak dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:


1) Keterampilan gerak agal (gross motor skills)


2) Keterampilan gerak halus (fine motor skills)



Keterampilan gerak agal adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan, contohnya antara lain keterampilan gerak loncat tinggi dan lempar lembing.



Keterampilan gerak halus adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan. 

contohnya antara lain adalah keterampilan gerak-gerakannya menarik  pelatuk senapan dan pelepasan busur dalam memanah.


Pada keterampilan gerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian tubuh secara keseluruhan, sedang pada keterampilan gerak halus  hanya melibatkan sebagian  dari anggota badan yang digerakan oleh otot-otot halus.


c.Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik akhir

Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah dapat diketahui bagian awal dan bagian akhir dari gerakannya, tetapi ada juga yang susah diketahui. 


Dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:

1)    Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill)


2)    Keterampilan gerak serial (serial motor skill)


3)    Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill)



Keterampilan gerak dikret adalah keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya dapat dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan. 


Contohnya adalah gerakan berguling kedepan satu kali. titik awal gerakan adalah pada saat pelaku berjongkok dan meletakan kedua telapak tangan dan tengkuknya ke matras, sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah dalam keadaan jongkok kembali.


Keterampilan gerak serial adalah  keterampilan gerak diskret yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. 

Contohnya gerakan berguling ke depan beberapa kali.


Keterampilan gerak kontinyu adalah keterampilan  gerak yang tidak dapat dengan mudah  ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya. 


Contohnya adalah keterampilann gerak bermain tenis atau permainan olahraga lainnya. Di sini titik awal dan akhir tidak mudah untuk diketahui karena merupakan rangkaian dari bermacan-macam rangkaian gerakan.


Pada keterampilan gerak kontinyu, untuk melaksanakannya lebih dipengaruhi oleh kemamuan sipelaku  dan nstimulus eksternal. dibandingkan  dengan pengaruh bentuk gerakannya sendiri. 


Misalnya pada saat menggiring bola, yang menentukan adalah keadaan bola dan maunya si pelaku untuk menggiringnya, sedang bentuk gerakkannya sendiri dapat berubah-ubah atau tidak berpaku pada bentuk gerakan tertentu yang baku.


d.Klasifikasi  berdasarkan stabilitas lingkungan

Di dalam melakukan suatu gerakan keterampilan, ada kalanya pelaku menghadapi kondisi lingkunagn yang  tidak berubah-ubah ada kalanya berubah-ubah. 


Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan keterampilan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

1)    Ketrampilan tertutup (clossed skill)

2)    Ketrampilan Terbuka  (open skill)


Ketrampilan tertutup adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri.


Contohnya adalah dalam melakukan gerakan mengguling pada senam lantai, dalam gerakanj ini pelaku memulainya setelah siap untuk melakukannya, adan bergerak berdasarkan apa yang direncanakannya.


Keterampilan terbuka adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadai pada konsisi lingkungan yang berubah- ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya. 

Perubahan kondisi lingkungan dapat bersifat temporal dan bisa bersifat spesial. 


Contohnya adalah dalam melakukan gerakan memukul bola yang dilambungkan. Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar pukulanya mengena. 


Pelaku dipaksa untuk mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola; kemudian menyesuaikan pukulanya.


Baca Juga :

Buku PJOK X Kurikulum Merdeka

Metode Pembelajaran

Tema-tema Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Fase belajar ketrampilan gerak



Proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 3 fase belajar, yaitu:

1.  Fase Kognitif

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar geak keterampilan. Fase awal ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri peserta didik. 


Peserta didik menjadi tahu tentang gerakan yang dipelajari, sementara penguasaan geraknya sendiri masih belum baik karena masih dalam tahap mencoba-coba gerakan.


Informasi yang ditangkap oleh indera kemudian diproses dalam mekanisme perseptual. Mekanisme perceptual berfungsi untuk menangkap makna informasi. Dari fungsi ini peserta didik memperoleh gambaran tentang gerakan yang dipelajari.


Setelah memperoleh gambaran tentang gerakan, maka gambaran tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme pengambilan keputusan. Dalam mekanisme ini peserta didik mengambil keputusan apa yang akan diperbuatnya.



2.  Fase Asosiatif
Fase asosiatif disebut juga fase menengah. Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana peserta didik sudah melakukan geerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat pelaksanaannya. 


Pada fase ini geakan gerakan harus dipraktekkan berulang-ulang agar pelaksanaan gerakan akan menjadi semakin efisien, lancar, sesuai dengan keinginannya, dan kesalahan gerkan akan semakin berkurang.


3.  Fase Otonom
Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. 


Fase ini dikatakan sebagai fase otonom karena peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu peserta didik harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan.


Mengingat menjadi sulitnya mengubah bentuk gerakan setelah gerakan menjadi otomatis, maka pembetulan gerakan harus dilakukan pada fase belajar sebelumnya. 


Sejak awal peserta didik sudah harus diarahkan melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah mencapai fase otonom gerakannya benar-benar efisien.

Baca Juga :




Tahapan ketrampilan gerak dasar




Pentahapan keterampilan gerak dasar itu berlangsung dalam sebuah kesinambungan. 


Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan keterampilan gerak pada anak, yaitu:


1.  Tahap Awal
Tahap awal ini berlangsung sekitar usia 2 hingga 3 tahun. Pada tahap ini anak telah mencoba untuk melempar, menendang, menangkap, melompat. Namun, komponen utama dan pelaksanaan gerak yang lebih terarah dan terkoordinasi, masih belum mampu mererka lakukan. 

Demikian pula halnya dengan penguasaan irama. Koordinasinya juga masih kaku, dan bahkan belum tampak.


2.  Tahap Elementer
Tahap ini berlangsung pada usia 3 hingga 4 tahun. Tahap ini disebut juga tahap dasar dalam pengembangan gerak, dan merupakan fase mempelajari gerak yang berkaitan dengan fase kematangan.
Tahap elementer ini merupakan tahap peralihan antara tahap awal dan tahap matang. 

Pada tahap ini anak sudah memperlihatkan koordinasi dan irama gerak yang semakin meningkat. Namun demikian, gerakannya masih kaku dan kurang mulus.


3.  Tahap Matang
Keterampilan gerak dasar yang matang ditandai dengan perpaduan antara semua unsur dari sebuah pola dasar gerak sehingga menjadi semakin terkoordinasi, tepat dan efisien.


Tahap matang ini berlangsung pada usia 6 atau 7 tahun, sekitar usia pada kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar.


4.  Tahap Transisi
Tahap transisi adalah tahap peralihan dari mampu menguasai keterampilan gerak dasar yang sudah matang, ke tahap penguasaan keterampilan gerak dasar dalam olahraga. 

Dikatakan gerak dasar olahraga, sebab keterampilannya belum begitu kompleks.


Tahap ini terjadi pada usia sekitar 7 sampai 9 tahun. Pada tahap ini beberapa cabang olahraga sudah mulai diperkenalkan kepada anak-anak, walaupun mungkin dalam bentuk modifikasi permainan, baik alat, sarana, atau bahkan peraturan permainannnya.


5.  Tahap Penerapan
Pada tahap ini, anak-anak sudah mulai memilih cabang olahraga secara khusus, sesuai dengan kesenangannya.


Pemilihan kekhususan itu, tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis, perkembangan sosial dan emosional anak, bentuk tubuh,  maupun pengalaman sebelumnya.


6.  Tahap Pemanfaatan Keterampilan di Sepanjang Hayat
Pada tahap ini diharapkan seseorang dapat secara teratur untuk melakukan aktivitas jasmani, sesuai dengan pilhan dan kegemarannya.


Baca Juga :

Soal UP PPG

Konsep Pembelajaran

Model Pembelajaran

"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Literasi

Trending Post