Proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 3 fase
belajar, yaitu:
1. Fase Kognitif
Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar geak
keterampilan. Fase awal ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang
menonjol terjadi pada diri peserta didik.
Peserta didik menjadi tahu tentang
gerakan yang dipelajari, sementara penguasaan geraknya sendiri masih belum baik
karena masih dalam tahap mencoba-coba gerakan.
Informasi yang ditangkap oleh indera kemudian diproses
dalam mekanisme perseptual. Mekanisme perceptual berfungsi untuk menangkap
makna informasi. Dari fungsi ini peserta didik memperoleh gambaran tentang
gerakan yang dipelajari.
Setelah memperoleh gambaran tentang gerakan, maka
gambaran tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme pengambilan keputusan. Dalam
mekanisme ini peserta didik mengambil keputusan apa yang akan diperbuatnya.
2. Fase Asosiatif
Fase asosiatif disebut juga fase menengah. Fase ini
ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana peserta didik sudah melakukan
geerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat
pelaksanaannya.
Pada fase ini geakan gerakan harus dipraktekkan berulang-ulang
agar pelaksanaan gerakan akan menjadi semakin efisien, lancar, sesuai dengan
keinginannya, dan kesalahan gerkan akan semakin berkurang.
3. Fase Otonom
Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan,
dimana peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis.
Fase
ini dikatakan sebagai fase otonom karena peserta didik mampu melakukan gerakan
keterampilan tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu peserta
didik harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan.
Mengingat menjadi sulitnya mengubah bentuk gerakan
setelah gerakan menjadi otomatis, maka pembetulan gerakan harus dilakukan pada
fase belajar sebelumnya.
Sejak awal peserta didik sudah harus diarahkan
melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah mencapai fase
otonom gerakannya benar-benar efisien.
Baca Juga :