Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Budayakan Olahraga di sekitar anda.

Jaga kesehatanmu, karena ia yang akan mewadahi umur panjangmu." - Ali bin Abi Talibt

Contoh Bahan Ajar PJOK

BAHAN AJAR

Nama Sekolah       :

Mata Pelajaran     : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)


Kelas / Semester    : XI/ Semester Genap


Materi Pokok        : Senam Lantai ( Roll depan )


Alokasi Waktu      : 2X 45 menit


  1. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.



KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah




KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan



  1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)



3.6 Menganalisis berbagai keterampilan rangkaian gerak yang lebih kompleks dalam aktivitas spesifik senam lantai


3.6.1 Memahami gerak roll depan pada aktifitas senam lantai



3.6.2 Menganalisis kesalahan yang dilakukan pada gerak Roll depan pada aktifitas senam lantai



3.6.3Memahami cara memperbaik kesalahan yang dilakukan pada gerak Roll depan



4.6    Mempraktikkan hasil analisis berbagai keterampilan rangkaian gerak yang lebih kompleks dalam aktivitas spesifik senam lantai





4.6.1Mempraktikkan hasil analisis gerak roll depan dalam aktivitas spesifik senam lantai

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:


  • Memahami gerak roll kedepan pada aktifitas senam lantai

  • Menganalisis kesalahan yang dilakukan pada gerak Roll depan

  • Memahami cara memperbaik kesalahan yang dilakukan pada gerak roll kedepan

  • Mempraktikkan hasil analisis gerak roll depan  dalam aktivitas spesifik senam lantai



  1.  MATERI  SENAM LANTAI (Guling Depan)




1.1.Ruang lingkup materi

Senam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas[1]

Senam merupakan terjemahan dari bahasa inggris gymnastic,yang berasal dari Yunani gymnos yang artinya telanjang,senam dapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dan dilakukan dengan sadar dan tujuan tertentu.


Pertandingan senam dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963 menjelang dilangsungkannya GANEFO 

(Games of The New Emerging Force). 



Secara nasional, olahrga senam di pertandingkan di Indonesia sejak pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya.



Dalam buku Senam Artistik yang ditulis Drs. Agus Mahendra, MA, FIG mengelompokan senam menjadi :


a. Senam artistik ( artistic gymnastics );


b. Senam ritmik sportif (sportive rhythmic gymnastics );


c. Senam akrobatik ( acrobatic gymnastics );


d. Senam aerobic sport ( sport aerobics );


e. Senam trampolin (trampolining );


f. Senam umum ( general gymnastics ).





Di SMK kelas XI ini anda akan mempelajari rangkaian gerak senam lantai guling depan serta tentang manfaat terhadap kebugaran dan kesehatan tubuh serta sikap serta nilai spiritual yang dikembangkan melalui keterampilan senam lantai.



Keterampilan senam lantai harus Anda pelajari dengan mengedepankan sikap kehidupan beragama (berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan), mencerminkan sikap dan perilaku sportif dalam bermain,bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.




serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.Juga menghargai perbedaan karakteristik individu dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, 




Menunjukkan kemauan kerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik, mau menerima kekalahan dan kemenangan.


1.2 Konsep Senam Lantai

Roll depan pada hakekatnya merupakan serangkaian gerakan yang dijlankan dengan menggulungkan tubuh ke arah depan. Oleh karena itulah arti olahraga dengan teknik roll depan ini bisa dibilang cukup mudah dilakukan dan juga mengasyikan. 




Akan tetapi yang per diingat bahwa untuk mendapatkan manfaat bagi daya tahan tubuh, semua gerakan-gerakan roll depan harus dilakukan dengan teknik atau cara-cara yang benar, sehingga menghindari terjadinya cedera dan tidak membahayakan keselamatan.



Pada dasarnya gerakan roll adalah serangkaian keterampilan paling dasar dan mendasar dalam melakukan berbagai senam lantai. Oleh karenanya ada banyak variasi skill. 




Akan tetapi yang pasti gerakan roll depan mirip dengan membalik dalam kenyataan bahwa mereka adalah rotasi tubuh yang lengkap, tetapi rotasi roll depan biasanya dilakukan di tanah sementara flip dilakukan di udara dengan pinggul melewati kepala dan tanpa tangan menyentuh tanah.


1.3 Aktivitas Pembelajaran Senam Lantai[2]

  Pembelajaran guling ke depan

Pengertian Roll Depan, Cara Melakukan, dan Manfaatnya )


Cara Melakukan Roll Depan

Memulai gerakan roll depan dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis awalan, yaitu awalan dengan posisi jongkok dan berdiri. Berikut penjelasannya.




  1. Awalan dengan Posisi Jongkok

Adapun teknik dalam melakukan roll depan dengan awalan jongkok, yaitu:

  1. Pertama-tama, tubuh dalam posisi jongkok.


  2. Telapak tangan diletakkan pada lantai dengan posisi lebih depan dari telapak kaki.


  3. Pantat diangkat dan kepala diarahkan di antara kedua telapak tangan (seperti posisi sujud).


  4. Dagu ditempelkan pada dada, kemudian dorong kepala hingga masuk melewati kedua telapak tangan. Cara mendorongnya yaitu pantat diangkat lebih tinggi lagi sekaligus condong ke arah depan. 


  5. Tulang punggung bagian atas/pangkal leher ditempelkan ke lantai, lalu dorong tubuh ke arah depan, maka tubuh akan mengguling ke depan.


  6. Berikan energi dorongan menggunakan otot perut, sehingga setelah tubuh terguling, tubuh akan berposisi seperti posisi awal.



  1. Awalan dengan Posisi Berdiri

Sedangkan cara melakukan roll depan dengan awalan berdiri, yaitu:

  1. Pertama-tama, tubuh dalam posisi berdiri, lalu bungkukkan badan dan tempelkan kedua tangan ke lantai.


  2. Kepala ditundukkan hingga dagu menempel di dada.

  3. Badan diturunkan hingga sedikit rendah, kedua siku tangan akan tertekuk sampai membentuk sudut 45 derajad.


  4. Lakukan tolakan dengan menggunakan pergelangan kaki, sebelum tulang punggung atau pangkal leher menyentuh lantai, kedua tangan akan bertindk sebagai penahan tubuh sementara dan perlahan-lahan menurunkan tubuh



  5. (jika sudah terbiasa dan tidak takut lagi, proses yang satu ini tidak perlu sebab tubuh akan langsung diluncurkan ke depan dengan tulang punggung/pangkal leher menjadi tumpuan atau jalur tubuh menggelinding ke depan).

  6. Ketika tubuh sudah menggelinding kedepan, kedua telapak kaki menapak lantai, tubuh harus segera didorong untuk bangkit berdiri sesuai dengan posisi awal.


        





Klik Link untuk akses vidio guling depan

Cara melakukan roll depan (forward roll / guling depan) sikap awal[3]

How to Help the Front Roll (front roll)

YouTubePJOK - Roll Depan Roll Belakang - YouTube


“ Peserta didik setelah membaca dan mentonton vidio guling depan,setelah itu peserta didik diharapkan mampu menemukan kendala/kesalahan saat pertama melakukan gerakan rool depan,lalu menganalisanya untuk perbaikan gerakan serta menemukan cara mudah untuk melakukan rangkaian gerak senam lantai roll depan”.


1.4.Rangkuman

Senam merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris gymnastic yang berasal dari bahasa Yunani gymnos. 



Senam dapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dan dilakukan dengan sadar dengan tujuan tertentu.


Pertandingan senam internasional dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963, menjelang diberlangsungkannya GANEFO (Games Of The New Emerging Forces).


Gerak guling depan. Dalam Pembelajaran senam lantai mampu membentuk sikap: 


  • menghargai tubuh,  
  • syukur kepada Sang Pencipta, 
  • berperilaku sportif, 
  • bertanggung jawab, 
  • menghargai perbedaan karakteristik,  
  • menunjukkan kemauan bekerja sama, 
  • toleransi dan mau berbagi dengan teman, 
  • disiplin, 
  • menerima kekalahan dan kemenangan, dan 
  • mampu menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak serta mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak senam lantai dengan baik.


1.5. Soal

1. Anggota tubuh pertama yang menyentuh matras pada gerakan guling ke depan adalah...


A. Kepala

B. Dahi

C. Badan

D. Tengkuk

E. Lehe




2. Senam yang membutuhkan gerakan keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan adalah...


A. Senam lantai

B. Senam irama

C. Senam pagi

D. Senam kesegaran

E. Senam militer




3. Posisi yang akan membantu ketika menolong gerakan guling depan adalah...


A. Di depan yang melakukan guling

B. Di belakang yang melakukan guling

C. Di samping yang melakukan guling

D. Di sebelah kanan Matras

E. Di sebelah kiri matras



4. Berikut ini cara memberikan bantuan guling depan kecuali...


A. Tangan kanan pembantu memegang tengkuk

B. Tangan kiri pembantu mendorong paha dan pinggul

C. Pembantu menopang dan mendorong pinggul

D. Pembantu berdiri pada salah satu lutut

E. Waktu badan berguling membantu mengangkat pundaknya



5. Posisi akhir saat melakukan roll depan adalah...

A. Kedua kaki lurus

B. Kaki kiri lurus

C. Kaki kanan lurus

D. Sikap jongkok

E. Semua jawaban salah


1.6 Penutup

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik gerak senam lantai guling depan sangat bermanfaat untuk peserta didik.

Selain itu, kegiatan Praktik gerak senam latai guling depan  juga dapat menjadi sarana untuk mengasah keterampilan peserta didik, di mana mereka bisa belajar tentang senam lantai guling depan. 

Serta sebagai ajang untuk melatih peserta didik menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan profesional.


Saran

Untuk melengkapi materi ini saya  akan menyampaikan beberapa saran yang mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada. Antara lain sebagai berikut:

Para peserta didik  bisa menguasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktik senam

Utamakan keselamatan kerja

Gunakan waktu praktik sebaik mungkin

Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

1.7. referensi / daftar pustaka

Sirodjudin. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: PT GMP.

       Pengertian Roll Depan, Cara Melakukan, dan Manfaatnya


[1] "Senam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas." https://id.wikipedia.org/wiki/Senam. Diakses pada 14 Agu. 2022.

[2] "Pengertian Roll Depan, Cara Melakukan, dan Manfaatnya." 9 Des. 2020, https://dosenpenjas.com/roll-depan/. Diakses pada 15 Agu. 2022.

[3] "How to Do Forward Rolls in Beginner Gymnastics - YouTube." 9 Jul. 2013, https://www.youtube.com/watch?v=_9HxqFzHAT4. Diakses pada 14 Agu. 2022.



Pengertian Model Pembelajaran

  

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. 


Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu :

(1) syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, 


(2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran, 


(3) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa, 


(4)support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan 


(5) instructional dan nurturant effects yang merupakan hasil
belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang ditetapkan (nurturant effects) 


(Naskah Model Pembelajaran Kajian Konstitusionalitas yang dikeluarkan oleh Dit. PSMA, 2016). 


Pengertian model pembelajaran.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.


Sedangkan pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang yang digunakan seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Cara pandang tersebut perlu direalisasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan model atau metode pembelajaran tertentu. 


Agar mendapatkan gambaran riil prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.


Mari kita pahami ilustrasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua orang guru Matematika berikut. 


Guru A 

Mengajarkan materi jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga dengan menggunakan prosedur berikut.


a. Setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik,  guru meminta siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.


b. Guru membagikan bangun ruang dimensi tiga (kubus, balok, limas, dll) kepada setiap kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat bangun ruang yang berbeda. 


c. Guru meminta siswa untuk menentukan jarak sebuah titik terhadap garis yang harus didiskusikan dalam kelompok. 


d. Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi dalam kelompok, sambil sesekali bertanya kepada guru, atau mencari dari buku siswa maupun buku lain yang relevan, atau dari internet. 


e. Sambil berjalan berkeliling guru mengarahkan siswa untuk menemukan jarak tersebut dengan berbagai cara, termasuk mengukur, atau dengan menggunakan aturan yang telah dipelajarinya. 


f. Guru meminta perwakilan kelompok mengemukakan hasil diskusi masing-masing kelompok untuk ditanggapi oleh kelompok lain,

(guru mencatat hasil dari semua kelompok sambil sesekali memberi arahan atau masukan). 


g. Setelah semua kelompok memaparkan hasil diskusinya, guru mengulas kembali hasil paparan kelompok dan meminta siswa menyimaknya.  


h. Guru dan siswa membuat simpulan berdasarkan hasil diskusi kelas. 


i. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas dan meminta siswa mempelajari materi yang akan dibahas pada kegiatan selanjutnya, kemudian memberi mengakhiri dengan memberi salam. 


Faktor daya tahan tubuh mampu melawan dari Corona


Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyebut bahwa vitalitas ataupun daya tahan tubuh menjadi salah satu faktor penentu kesembuhan pasien dari Corona Virus Disease (Covid-19). 


Masyarakat yang mempunyai daya tahan tubuh yang bagus, berpeluang besar sembuh dari Covid-19.


Tingkat Kesembuhan pasien dari Covid-19 sangat  erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, semakin bagus vitalitas, daya tahan tubuh, semakin cepat pemulihan dan kesembuhan dari virus Corona,banyak cara meningkatkan daya tahan tubuh,salah satunya olahraga rutin 30 menit setiap hari,tentunya diiringi dengan pola hidup sehat.


Orang yang punya komorbid (penyakit bawaan) seperti jantung, hipertensi, ataupun sesak nafas, biasanya cenderung lebih rentan ketimbang yang daya tahan tubuhnya kuat. 


Oleh karenanya, kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal mempunyai komorbid.


"Pada orang-orang dengan penyakit penyerta (komorbid) apalagi dengan orang usia lanjut justru akan memperparah dan memperberat kasusnya.


Banyak kasus yang mengungkap bahwa usia produktif daya tahan tubuhnya lebih kuat dibanding golongan usia rentan. 


Agar usia produktif lebih bisa menjaga diri agar tidak menularkan virus corona ke golongan yang sudah tidak produktif.


"Terkait adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) itu memang karena orang usia produktif antara 15 sampai 45 tahun itu vitalitasnya tinggi, daya tahannya, tetapi dia bisa membawa penyakit, dia bisa membawa virus, nah virus ini kalau menular ke orang tua, orang yang rentan, atau balita itu maka akan kemungkinan akan terjadi kesakitan, bahkan bisa sampai kematian.



Baca Juga:

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Contoh Bahan Ajar PJOK

Model Pemebelajaran


"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Referensi Bulanan

Trending Post