Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Budayakan Olahraga di sekitar anda.

Jaga kesehatanmu, karena ia yang akan mewadahi umur panjangmu." - Ali bin Abi Talibt

Pukulan dalam permainan tenis meja



Teknik Memukul dalam permainan tenis meja ada beberapa model saat memukul bola pimpong(tenis meja).


Bicara tentang teknik dasar, maka dalam tenis meja pun kita perlu belajar 2 teknik memukul yang mendasar, yakni :

  • Forehand 

  • Backhand.

Jika ingin bola melaju keras, maka pukulan forehand-lah yang digunakan, sementara untuk pukulan topspin dan backspin yang mudah, maka pukulan backhand-lah yang digunakan.


Namun sebenarnya, tak hanya forehand dan backhand saja teknik pukulan yang perlu untuk dikenal dan dilatih dengan baik.


Ada juga sejumlah teknik pukulan lain semacam pukulan servis, drive, chop dan push yang juga paling sering diterapkan pada sebuah permainan tenis meja oleh para pemainnya.


1.Teknik Pukulan Forehand

Pemain perlu melakukan teknik pukulan forehand apabila bola ada di sisi kanan tubuh pemain. 


Untuk melakukan teknik pukulan ini, biasanya adalah dengan membuat posisi tubuh lebih rendah, dan tangan yang dipakai memegang bet bisa digerakkan ke arah pinggang sebelah kanan apabila tidak kidal.


Dari situ, kemudian siku pun akan otomatis membentuk sudut sekitar 90 derajat. Selanjutnya pemain hanya tinggal membuat tangan bergerak ke arah depan tapi upayakan supaya bentuk sudut siku tidak berubah. 


Pada pukulan forehand, akan lebih baik kalau menggunakan cara memegang bet dengan teknik penholder.



2.Teknik Pukulan Backhand

Ketika bola ada di sisi kiri tubuh pemain, maka pukulan yang paling tepat untuk dilakukan adalah pukulan backhand. 


Dalam melakukannya, seorang pemain memang perlu merendahkan lebih dulu posisi tubuh yang dilanjutkan dengan menggerakkan tangan ke arah pinggang kiri apabila bukan seorang kidal.


Siku harus membentuk sudut 90 derajat juga, barulah tangan yang memegang bet digerakkan ke arah depan. Jaga siku baik-baik supaya tetap 90 derajat dan bet harus juga dijaga lurus.



Servis (Pukulan pertama)

Penyajian bola pertama dengan memukul bola, itulah yang dinamakan dengan servis. 


Teknik pukulan ini terbagi menjadi beberapa tipe, yakni servis backhand topspin, forehand topspin, backhand backspin dan juga forehand backspin.


Perlu diketahui bahwa topspin merupakan sebuah teknik arah putaran bola searah jarum jam, sementara backspin adalah kebalikannya alias berlawanan dengan arah jarum jam.



Baca juga :




Kelainan gerak


Manusia mempunyai gangguan gerak yang bisa disebut"kelainan gerakan" mengacu pada sekelompok kondisi sistem saraf (neurologis) yang menyebabkan peningkatan gerakan abnormal, yang mungkin bersifat sukarela atau tidak sukarela. Gangguan gerakan juga bisa menyebabkan gerakan berkurang atau lambat.

Jenis-jenis gangguan pergerakan yang umum termasuk:

Ataxia. Gangguan gerakan ini memengaruhi bagian otak yang mengontrol gerakan terkoordinasi (otak kecil). Ataksia dapat menyebabkan keseimbangan yang tidak terkoordinasi atau canggung, gerakan bicara atau anggota gerak, dan gejala lainnya.


Distonia serviks. Kondisi ini menyebabkan kontraksi jangka panjang (kejang) atau kontraksi otot leher yang intermiten, menyebabkan leher berubah dengan cara yang berbeda.


Chorea. Chorea ditandai dengan gerakan berulang, singkat, tidak teratur, agak cepat, dan tidak disengaja yang biasanya melibatkan wajah, mulut, batang tubuh dan anggota tubuh.


Dystonia. Kondisi ini melibatkan kontraksi otot involunter yang berkelanjutan dengan gerakan memutar yang berulang-ulang.Dystonia dapat mempengaruhi seluruh tubuh (general distonia) atau satu bagian tubuh (distonia fokus).


Gangguan gerakan fungsional. Kondisi ini mungkin menyerupai salah satu kelainan gerakan, tetapi bukan karena penyakit neurologis.


Penyakit Huntington. Ini adalah kelainan bawaan, kelainan neurodegeneratif yang menyebabkan gerakan yang tidak terkontrol (chorea), gangguan kemampuan kognitif dan kondisi kejiwaan.


Atrofi beberapa sistem. Gangguan neurologis progresif yang tidak biasa ini memengaruhi banyak sistem otak. Multiple system atrophy menyebabkan gangguan gerakan, seperti ataksia atau parkinsonisme.Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan gangguan fungsi kandung kemih.


Myoclonus. Kondisi ini menyebabkan sentakan otot yang cepat atau sekelompok otot.


Penyakit Parkinson. Gangguan neurodegeneratif yang progresif dan lambat ini menyebabkan tremor, kekakuan (rigiditas), gerakan lambat yang menurun (bradikinesia) atau ketidakseimbangan. Ini juga dapat menyebabkan gejala tidak bergerak lainnya.


Parkinsonisme. Parkinsonisme menggambarkan sekelompok kondisi yang memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson.


Kelumpuhan supranuklear progresif. Ini adalah kelainan neurologis langka yang menyebabkan masalah dengan berjalan, keseimbangan dan gerakan mata. Ini mungkin menyerupai penyakit Parkinson tetapi merupakan kondisi yang berbeda.


Sindrom kaki gelisah. Gangguan gerakan ini menyebabkan perasaan tidak menyenangkan dan tidak normal pada kaki saat bersantai atau berbaring, sering kali lega dengan gerakan.


Tardive dyskinesia. Kondisi neurologis ini disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi kejiwaan (obat neuroleptik). Tardive dyskinesia menyebabkan gerakan berulang dan tidak disengaja seperti meringis, mata berkedip dan gerakan lainnya.


Sindrom Tourette. Ini adalah kondisi neurologis yang dimulai antara masa kanak-kanak dan remaja dan dikaitkan dengan gerakan berulang (tics motorik) dan suara vokal (tics vokal).


Getaran. Gangguan pergerakan ini menyebabkan goncangan ritme tubuh yang tidak disengaja, seperti tangan, kepala atau bagian tubuh lainnya. Jenis yang paling umum adalah tremor esensial.


Penyakit Wilson. Ini adalah kelainan bawaan langka yang menyebabkan jumlah tembaga berlebihan menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan masalah neurologis.


Baca Juga :

Komponen Kebugaran Jasmani

Hakikat Kebugaran Jasmani

Konsep Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Prosedur Mengajar Gaya Latihan

Prosedur Pembelajaran dengan Gaya Latihan


Dalam gaya latihan, ada beberapa keputusan selama pertemuan berlangsung yang dipindahkan dari guru ke siswa. Pergeseran keputusan ini memberi peranan dan perangkat tanggungjawab baru kepada siswa.


1.  Lembaran tugas atau kartu gaya latihan dibuat untuk meningkatkan efisiensi gaya latihan. Ini dapat didesain untuk ditempatkan didinding atau dibuat untuk masing-masing siswa. 

(1)Membantu siswa untuk mengingat tugasnya (apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya).


(2)Mengurangipengulangan penjelasan oleh guru.


(3)Mengajar siswa tentang bagaimana mengikuti tanggung jawab tertulis untuk menyelesaikan tugas-tugas.


(4) Untuk mencatat kesempatan mengabaikan peragaan dan penjelasan oleh siswa, dan kemudian guru harus menyisihkan waktu lagi untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan. Manipulasi siswa secara demikian akan mengurangi interaksi guru dalam

(a)    meningkatkan tanggung jawab siswa,

(b)   guru mengarahkan perhatian siswa kepada keterangan di lembaran tugas dan pada tugas-tugas lain yang harus dilakukan   



2.  Desain lembaran tugas

(1)  Berisi keterangan yang diperlukan mengenai apa yang harus  dilakukan dan bagaimana melakukannya, dengan berfokus pada tugas.


(2)  Merinci tugas-tugas khusus


(3)  Menyatakan banyaknya tugas”

      (a)    Ulangan

      (b)   Jarak


(4) Memberi arah bagi siswa dalam melaksanakan tugas.


(5) Kriteria yang didasarkan atas hasil yang dapat diketahui dan dilihat oleh siswa.



3.   Rencana keseluruhan pelajaran

(1)  Memberikan rencana keseluruhan untuk episode-episode (unit-unit) yang akan diajarkan.


(2)  Kalau lembaran tugas telah merinci tugas-tugas bagi siswa, maka rencana pelajaran yang akan diberikan oleh guru tentang semua keterangan yang akan diberikan oleh guru tentang semua keterangan yang diberikan oleh guru tentang semua keterangan yang diperlukan untuk memimpin kelas.


(3)  Apabila kelak Anda akan mengajar di kelas ini Anda perlu merencanakan pelajaran dan lembaran tugas bagi siswa.


(4)  Lembaran tugas terlampir dapat dipakai sebagai contoh format.


(5)  Komponen-komponen Rencana Pelajaran terdiri dari :

(a)  Rencana: tanggal, waktu, nama: semua harus jelas.


(b)  Tekanan pelajaran: harus disebutkan semua kegiatan yang akan diajarkan.


(c)  Peralatan: semua yang diperlukan dalam pelajaran.


(d)  Alat bantu mengajar: apa yang dibutuhkan guru selain alat-alat kegiatan seperti proyektor, lembaran tugas, dan lain-lain.


(e)  Sasaran penampilan: dinyatakan dengan jelas dengan memakai istilah-istilah penampilan (operasional) tentang apa yang diharapkan untuk dapat dilakukan pada akhir pelajaran.


(f)   Penilaian  penampilan: bagaimana mengukur sasaran yang telah dicapai.


(g)  Nomor sasaran: Penjelasan harus sesuai dengan sasaran penampilan yang dimaksud.


(h)  Isi = kegiatanProsedur = peragaan, penjelasanOrganisasi = pengaturan peralatan dan siswa, langkah-langkah dalam tiap episodeDiagram = Memperlihatkan pengaturan logistik.


(i)   Waktu yang diperkirakan: beberapa  banyak waktu yang diperlukan untuk setiap komponen pelajaran.


(j)  Butir-butir pelajaran penting: petunjuk bagi guru tentang konsep, pemikiran dan keterangan, untuk ditekankan dan jangan lupa untuk dimasukkan.


Baca Juga :

Manfaat Pendidikan Jasmani di Sekolah

Soal UP PPG PJOK

Metode Pembelajaran

Fase belajar ketrampilan gerak



Proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 3 fase belajar, yaitu:

1.  Fase Kognitif

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar geak keterampilan. Fase awal ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri peserta didik. 


Peserta didik menjadi tahu tentang gerakan yang dipelajari, sementara penguasaan geraknya sendiri masih belum baik karena masih dalam tahap mencoba-coba gerakan.


Informasi yang ditangkap oleh indera kemudian diproses dalam mekanisme perseptual. Mekanisme perceptual berfungsi untuk menangkap makna informasi. Dari fungsi ini peserta didik memperoleh gambaran tentang gerakan yang dipelajari.


Setelah memperoleh gambaran tentang gerakan, maka gambaran tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme pengambilan keputusan. Dalam mekanisme ini peserta didik mengambil keputusan apa yang akan diperbuatnya.



2.  Fase Asosiatif
Fase asosiatif disebut juga fase menengah. Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana peserta didik sudah melakukan geerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat pelaksanaannya. 


Pada fase ini geakan gerakan harus dipraktekkan berulang-ulang agar pelaksanaan gerakan akan menjadi semakin efisien, lancar, sesuai dengan keinginannya, dan kesalahan gerkan akan semakin berkurang.


3.  Fase Otonom
Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. 


Fase ini dikatakan sebagai fase otonom karena peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu peserta didik harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan.


Mengingat menjadi sulitnya mengubah bentuk gerakan setelah gerakan menjadi otomatis, maka pembetulan gerakan harus dilakukan pada fase belajar sebelumnya. 


Sejak awal peserta didik sudah harus diarahkan melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah mencapai fase otonom gerakannya benar-benar efisien.

Baca Juga :




Tahapan ketrampilan gerak dasar




Pentahapan keterampilan gerak dasar itu berlangsung dalam sebuah kesinambungan. 


Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan keterampilan gerak pada anak, yaitu:


1.  Tahap Awal
Tahap awal ini berlangsung sekitar usia 2 hingga 3 tahun. Pada tahap ini anak telah mencoba untuk melempar, menendang, menangkap, melompat. Namun, komponen utama dan pelaksanaan gerak yang lebih terarah dan terkoordinasi, masih belum mampu mererka lakukan. 

Demikian pula halnya dengan penguasaan irama. Koordinasinya juga masih kaku, dan bahkan belum tampak.


2.  Tahap Elementer
Tahap ini berlangsung pada usia 3 hingga 4 tahun. Tahap ini disebut juga tahap dasar dalam pengembangan gerak, dan merupakan fase mempelajari gerak yang berkaitan dengan fase kematangan.
Tahap elementer ini merupakan tahap peralihan antara tahap awal dan tahap matang. 

Pada tahap ini anak sudah memperlihatkan koordinasi dan irama gerak yang semakin meningkat. Namun demikian, gerakannya masih kaku dan kurang mulus.


3.  Tahap Matang
Keterampilan gerak dasar yang matang ditandai dengan perpaduan antara semua unsur dari sebuah pola dasar gerak sehingga menjadi semakin terkoordinasi, tepat dan efisien.


Tahap matang ini berlangsung pada usia 6 atau 7 tahun, sekitar usia pada kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar.


4.  Tahap Transisi
Tahap transisi adalah tahap peralihan dari mampu menguasai keterampilan gerak dasar yang sudah matang, ke tahap penguasaan keterampilan gerak dasar dalam olahraga. 

Dikatakan gerak dasar olahraga, sebab keterampilannya belum begitu kompleks.


Tahap ini terjadi pada usia sekitar 7 sampai 9 tahun. Pada tahap ini beberapa cabang olahraga sudah mulai diperkenalkan kepada anak-anak, walaupun mungkin dalam bentuk modifikasi permainan, baik alat, sarana, atau bahkan peraturan permainannnya.


5.  Tahap Penerapan
Pada tahap ini, anak-anak sudah mulai memilih cabang olahraga secara khusus, sesuai dengan kesenangannya.


Pemilihan kekhususan itu, tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis, perkembangan sosial dan emosional anak, bentuk tubuh,  maupun pengalaman sebelumnya.


6.  Tahap Pemanfaatan Keterampilan di Sepanjang Hayat
Pada tahap ini diharapkan seseorang dapat secara teratur untuk melakukan aktivitas jasmani, sesuai dengan pilhan dan kegemarannya.


Baca Juga :

Soal UP PPG

Konsep Pembelajaran

Model Pembelajaran

Keterampilan Gerak Dasar



 a. Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)


Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat yang lain. 


Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang. 


Keterampilan lokomotor misalnya berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. 


Keterampilan lokomotor membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot besar.


b.  Keterampilan Nonlokomotor (Nonocomotor skills)

Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill), didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang.


Kemampuan melaksanakan keterampilan ini paralel dengan penguasaan keterampilan lokomotor.




       c.    Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)

Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki.


Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu :


(1) keterampilan reseptif (receptive skil); dan 


(2) keterampilan propulsif (propulsive skill). 



Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu, misalnya melempar, memukul, menendang.



Walaupun sebagian besar keterampilan manipulatif menggunakan tangan dan kaki, tetapi bagian-bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan.


Manipulasi terhadap objek tertentu mengarah pada koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang lebih baik, terutama penting untuk gerakan-gerakan yang mengikuti jalan atau alur (tracking) pada tempat terentu.


Keterampilan manipulatif merupakan dasar-dasar dari berbagai keterampilan permainan (game skill). 


Gerakan yang memerlukan tenaga, seperti melempar, memukul, dan menendang dan gerakan menerima objek, seperti menangkap merupakan keterampilan yang penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan berbagai jenis bola.



Baca Juga :

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Metode Pembelajaran

Klasifikasi Keterampilan Gerak


Soal PJOK SMA/SMK/MA kelas XI semester Genap



1. Berikut ini yang merupakan taktik penyerangan adalah....
a. memutuskan apa yang harus diperbuat
b. menjaga lawan secara ketat
c. mencari waktu yang tepat untuk merebut bola
d. mencari cara untuk menyerang
e. semua jawaban benar
Jawaban: d


2. Tujuan dari pola pertahanan dalam permainan sepak bola adalah....
a. membantu pertahanan belakang
b. menahan bola dari serangan lawan
c. memberi peluang kepada lawan
d. memberi peluang agar lawan bertahan
e. memberikan perlawanan terhadap lawan
Jawaban: b


3. Kick off dalam sepak bola disebut juga tendangan....
a. permulaan
b. bebas
c. sudut
d. gawang
e. penalti
Jawaban: a


4. Detik-detik terakhir menjelang permainan sepak bola berakhir adalah masa....
a. injury time
b. golden goal
c. sudden death
d. victory goal
e. full time
Jawaban: a


5. Overhead throw pada softball disebut....
a. ayunan
b. tangkapan
c. lemparan ke atas
d. lambungan
e. pukulan
Jawaban: c


6. Catcher pada softball bertugas untuk....
a. memukul bola
b. menendang bola
c. melempar bola
d. menjaga bola
e. menangkap bola
Jawaban: e


7. Gaya punting  pada lompat tinggi disebut....
a. western roll
b. straddle
c. fosbury flop
d. scissors
e. fosbury kip
Jawaban: d


8. Aliran pencak silat Bakti Negara berasal dari daerah....
a. Bali
b. Jawa Baat
c. Jawa Tengah
d. Jawa Timur
e. Sumatra
Jawaban: a


9. Pencak silat merupakan olahraga bela diri perpaduan dari unsur....
a. kekuatan dan ketangkasan
b. seni dan bela diri
c. seni dan keindahan
d. kekuatan dan keindahan
e. seni dan kelembutan
Jawaban: b


10. Berikut ini hal-hal yang membuat batter menjadi base runner dalam permainan softball, kecuali....
a. memperoleh ball 4 kali
b. pukulan ke-3 tidak tertangkap catcher
c. berhasil memukul bola dan sah
d. diganggu oleh catcher pada waktu memukul
e. pukulan ke-2 langsung ditangkap catcher
Jawaban: d


11. Nilai  dalam permainan softball akandiperoleh jika....
a. dapat memukul dengan benar
b. dapat mematikan lawan
c. melakukan lemparan dengan benar
d. kembali ke home plate dengan pukulannya sendiri
e. kemblai ke home plate dengan pukulan sendiri dan temannya
Jawaban: b


12. Panjang mistar dalam lompat tinggi adalah....
a. 3,64 – 4,00 m
b. 4,00 – 5,400 m
c. 4,44 – 5,00 m
d. 5,00 – 5, 44 m
e. 5,54 – 6,00 m
Jawaban: a


13. Sikap permulaan dalam melakukan gerakan hand stand adalah....
a. kaki kangkang
b. jongkok
c. telentang
d. membungkuk
e. berdiri tegak
Jawaban: b


14. Untuk menjadi pelompat tinggi yang berprestasi dibutuhkan kekuatan otot...
a. perut dan tangan
b. perut dan leher
c. perut dan kaki
d. tangan dan kaki
e. leher dan kaki
Jawaban: c


15. Sikap pasang dalam pencak silat bertujuan untuk....
a. tangkisan
b. tendangan
c. tumpuan gerakan
d. penghormatan 
e. pembelaan
Jawaban: c


16. Gerakan yang diawali dengan posisi kayang dilanjutkan hand stand sebentar kemudian langsung berdiri tegak disebut....
a. salto
b. flic-flac
c. walkover
d. tiger spring
e. vaulting
Jawaban: b


17. Kelas paling kecil atau rendah untuk atlet pencak silat kelas dewasa adalah....
a. 35-40 kg
b. 40-45 kg
c. 45-50 kg
d. 50-55 kg
e. 55-60 kg
Jawaban: c


18. Prinsip dari latihan kecepatan adalah beban harus selalu....
a. berkurang
b. bertambah
c. tetap
d. sangat berat
e. terlalu berat
Jawaban: b


19. Berdiri seperti kapal terbang merupakan bentuk latihan....
a. flexibility
b. speed
c. agility
d. balance
e. power
Jawaban: d


20. Senam (gymnos) berasal dari bahasa....
a. Athena
b. Romawi
c. Yunani
d. Swedia
e. Sparta
Jawaban: c


21. Loncat kangkang dilakukan oleh pesenam dengan diawali gerakan....
a. melayang
b. mendarat
c. berlari
d. menolak
e. berputar
Jawaban: d


22. Lebar jalur lintasan kolam renang adalah...
a. 6,5 meter
b. 5,5 meter
c. 4,5 meter
d. 3,5 meter
e. 2,5 meter
Jawaban: e


23. Fungsi utama kaki dalam renang gaya bebas adalah sebagai....
a. stabilisator
b. tarikan
c. sumbu putar
d. penarik
e. penggerak
Jawaban: e


24. Pendakian pada tebing-tebing yang sulit dan jarang tempat untuk berpijak disebut....
a. free climbing
b. artificial climbing
c. snow climbing
d. ice climbing
e. rock climbing
Jawaban: b


25. Waktu bebas/tidak terikat digunakan untuk beristirahat atau rekreasi disebut juga....
a. hari libur
b. waktu luang
c. hari bebas
d. waktu libur
e. waktu kerja
Jawaban: b



Baca Juga :

Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Komponen Kebugaran Jasmani



"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Referensi Bulanan

Trending Post