Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Ayo Giat Berolahraga Agar Tubuh Sehat dan bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tingkatkan Literasi Digital.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Gapai Impian dan Cita-Cita dengan Tubuh yang Bugar.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Rajin Olahraga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Budayakan Olahraga di sekitar anda.

Jaga kesehatanmu, karena ia yang akan mewadahi umur panjangmu." - Ali bin Abi Talibt

Fase belajar ketrampilan gerak



Proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 3 fase belajar, yaitu:

1.  Fase Kognitif

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar geak keterampilan. Fase awal ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri peserta didik. 


Peserta didik menjadi tahu tentang gerakan yang dipelajari, sementara penguasaan geraknya sendiri masih belum baik karena masih dalam tahap mencoba-coba gerakan.


Informasi yang ditangkap oleh indera kemudian diproses dalam mekanisme perseptual. Mekanisme perceptual berfungsi untuk menangkap makna informasi. Dari fungsi ini peserta didik memperoleh gambaran tentang gerakan yang dipelajari.


Setelah memperoleh gambaran tentang gerakan, maka gambaran tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme pengambilan keputusan. Dalam mekanisme ini peserta didik mengambil keputusan apa yang akan diperbuatnya.



2.  Fase Asosiatif
Fase asosiatif disebut juga fase menengah. Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana peserta didik sudah melakukan geerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat pelaksanaannya. 


Pada fase ini geakan gerakan harus dipraktekkan berulang-ulang agar pelaksanaan gerakan akan menjadi semakin efisien, lancar, sesuai dengan keinginannya, dan kesalahan gerkan akan semakin berkurang.


3.  Fase Otonom
Fase ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. 


Fase ini dikatakan sebagai fase otonom karena peserta didik mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu peserta didik harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan.


Mengingat menjadi sulitnya mengubah bentuk gerakan setelah gerakan menjadi otomatis, maka pembetulan gerakan harus dilakukan pada fase belajar sebelumnya. 


Sejak awal peserta didik sudah harus diarahkan melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah mencapai fase otonom gerakannya benar-benar efisien.

Baca Juga :




Tahapan ketrampilan gerak dasar




Pentahapan keterampilan gerak dasar itu berlangsung dalam sebuah kesinambungan. 


Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan keterampilan gerak pada anak, yaitu:


1.  Tahap Awal
Tahap awal ini berlangsung sekitar usia 2 hingga 3 tahun. Pada tahap ini anak telah mencoba untuk melempar, menendang, menangkap, melompat. Namun, komponen utama dan pelaksanaan gerak yang lebih terarah dan terkoordinasi, masih belum mampu mererka lakukan. 

Demikian pula halnya dengan penguasaan irama. Koordinasinya juga masih kaku, dan bahkan belum tampak.


2.  Tahap Elementer
Tahap ini berlangsung pada usia 3 hingga 4 tahun. Tahap ini disebut juga tahap dasar dalam pengembangan gerak, dan merupakan fase mempelajari gerak yang berkaitan dengan fase kematangan.
Tahap elementer ini merupakan tahap peralihan antara tahap awal dan tahap matang. 

Pada tahap ini anak sudah memperlihatkan koordinasi dan irama gerak yang semakin meningkat. Namun demikian, gerakannya masih kaku dan kurang mulus.


3.  Tahap Matang
Keterampilan gerak dasar yang matang ditandai dengan perpaduan antara semua unsur dari sebuah pola dasar gerak sehingga menjadi semakin terkoordinasi, tepat dan efisien.


Tahap matang ini berlangsung pada usia 6 atau 7 tahun, sekitar usia pada kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar.


4.  Tahap Transisi
Tahap transisi adalah tahap peralihan dari mampu menguasai keterampilan gerak dasar yang sudah matang, ke tahap penguasaan keterampilan gerak dasar dalam olahraga. 

Dikatakan gerak dasar olahraga, sebab keterampilannya belum begitu kompleks.


Tahap ini terjadi pada usia sekitar 7 sampai 9 tahun. Pada tahap ini beberapa cabang olahraga sudah mulai diperkenalkan kepada anak-anak, walaupun mungkin dalam bentuk modifikasi permainan, baik alat, sarana, atau bahkan peraturan permainannnya.


5.  Tahap Penerapan
Pada tahap ini, anak-anak sudah mulai memilih cabang olahraga secara khusus, sesuai dengan kesenangannya.


Pemilihan kekhususan itu, tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis, perkembangan sosial dan emosional anak, bentuk tubuh,  maupun pengalaman sebelumnya.


6.  Tahap Pemanfaatan Keterampilan di Sepanjang Hayat
Pada tahap ini diharapkan seseorang dapat secara teratur untuk melakukan aktivitas jasmani, sesuai dengan pilhan dan kegemarannya.


Baca Juga :

Soal UP PPG

Konsep Pembelajaran

Model Pembelajaran

Keterampilan Gerak Dasar



 a. Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)


Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat yang lain. 


Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang. 


Keterampilan lokomotor misalnya berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. 


Keterampilan lokomotor membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot besar.


b.  Keterampilan Nonlokomotor (Nonocomotor skills)

Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill), didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang.


Kemampuan melaksanakan keterampilan ini paralel dengan penguasaan keterampilan lokomotor.




       c.    Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)

Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki.


Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu :


(1) keterampilan reseptif (receptive skil); dan 


(2) keterampilan propulsif (propulsive skill). 



Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu, misalnya melempar, memukul, menendang.



Walaupun sebagian besar keterampilan manipulatif menggunakan tangan dan kaki, tetapi bagian-bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan.


Manipulasi terhadap objek tertentu mengarah pada koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang lebih baik, terutama penting untuk gerakan-gerakan yang mengikuti jalan atau alur (tracking) pada tempat terentu.


Keterampilan manipulatif merupakan dasar-dasar dari berbagai keterampilan permainan (game skill). 


Gerakan yang memerlukan tenaga, seperti melempar, memukul, dan menendang dan gerakan menerima objek, seperti menangkap merupakan keterampilan yang penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan berbagai jenis bola.



Baca Juga :

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Metode Pembelajaran

Klasifikasi Keterampilan Gerak


Soal PJOK SMA/SMK/MA kelas XI semester Genap



1. Berikut ini yang merupakan taktik penyerangan adalah....
a. memutuskan apa yang harus diperbuat
b. menjaga lawan secara ketat
c. mencari waktu yang tepat untuk merebut bola
d. mencari cara untuk menyerang
e. semua jawaban benar
Jawaban: d


2. Tujuan dari pola pertahanan dalam permainan sepak bola adalah....
a. membantu pertahanan belakang
b. menahan bola dari serangan lawan
c. memberi peluang kepada lawan
d. memberi peluang agar lawan bertahan
e. memberikan perlawanan terhadap lawan
Jawaban: b


3. Kick off dalam sepak bola disebut juga tendangan....
a. permulaan
b. bebas
c. sudut
d. gawang
e. penalti
Jawaban: a


4. Detik-detik terakhir menjelang permainan sepak bola berakhir adalah masa....
a. injury time
b. golden goal
c. sudden death
d. victory goal
e. full time
Jawaban: a


5. Overhead throw pada softball disebut....
a. ayunan
b. tangkapan
c. lemparan ke atas
d. lambungan
e. pukulan
Jawaban: c


6. Catcher pada softball bertugas untuk....
a. memukul bola
b. menendang bola
c. melempar bola
d. menjaga bola
e. menangkap bola
Jawaban: e


7. Gaya punting  pada lompat tinggi disebut....
a. western roll
b. straddle
c. fosbury flop
d. scissors
e. fosbury kip
Jawaban: d


8. Aliran pencak silat Bakti Negara berasal dari daerah....
a. Bali
b. Jawa Baat
c. Jawa Tengah
d. Jawa Timur
e. Sumatra
Jawaban: a


9. Pencak silat merupakan olahraga bela diri perpaduan dari unsur....
a. kekuatan dan ketangkasan
b. seni dan bela diri
c. seni dan keindahan
d. kekuatan dan keindahan
e. seni dan kelembutan
Jawaban: b


10. Berikut ini hal-hal yang membuat batter menjadi base runner dalam permainan softball, kecuali....
a. memperoleh ball 4 kali
b. pukulan ke-3 tidak tertangkap catcher
c. berhasil memukul bola dan sah
d. diganggu oleh catcher pada waktu memukul
e. pukulan ke-2 langsung ditangkap catcher
Jawaban: d


11. Nilai  dalam permainan softball akandiperoleh jika....
a. dapat memukul dengan benar
b. dapat mematikan lawan
c. melakukan lemparan dengan benar
d. kembali ke home plate dengan pukulannya sendiri
e. kemblai ke home plate dengan pukulan sendiri dan temannya
Jawaban: b


12. Panjang mistar dalam lompat tinggi adalah....
a. 3,64 – 4,00 m
b. 4,00 – 5,400 m
c. 4,44 – 5,00 m
d. 5,00 – 5, 44 m
e. 5,54 – 6,00 m
Jawaban: a


13. Sikap permulaan dalam melakukan gerakan hand stand adalah....
a. kaki kangkang
b. jongkok
c. telentang
d. membungkuk
e. berdiri tegak
Jawaban: b


14. Untuk menjadi pelompat tinggi yang berprestasi dibutuhkan kekuatan otot...
a. perut dan tangan
b. perut dan leher
c. perut dan kaki
d. tangan dan kaki
e. leher dan kaki
Jawaban: c


15. Sikap pasang dalam pencak silat bertujuan untuk....
a. tangkisan
b. tendangan
c. tumpuan gerakan
d. penghormatan 
e. pembelaan
Jawaban: c


16. Gerakan yang diawali dengan posisi kayang dilanjutkan hand stand sebentar kemudian langsung berdiri tegak disebut....
a. salto
b. flic-flac
c. walkover
d. tiger spring
e. vaulting
Jawaban: b


17. Kelas paling kecil atau rendah untuk atlet pencak silat kelas dewasa adalah....
a. 35-40 kg
b. 40-45 kg
c. 45-50 kg
d. 50-55 kg
e. 55-60 kg
Jawaban: c


18. Prinsip dari latihan kecepatan adalah beban harus selalu....
a. berkurang
b. bertambah
c. tetap
d. sangat berat
e. terlalu berat
Jawaban: b


19. Berdiri seperti kapal terbang merupakan bentuk latihan....
a. flexibility
b. speed
c. agility
d. balance
e. power
Jawaban: d


20. Senam (gymnos) berasal dari bahasa....
a. Athena
b. Romawi
c. Yunani
d. Swedia
e. Sparta
Jawaban: c


21. Loncat kangkang dilakukan oleh pesenam dengan diawali gerakan....
a. melayang
b. mendarat
c. berlari
d. menolak
e. berputar
Jawaban: d


22. Lebar jalur lintasan kolam renang adalah...
a. 6,5 meter
b. 5,5 meter
c. 4,5 meter
d. 3,5 meter
e. 2,5 meter
Jawaban: e


23. Fungsi utama kaki dalam renang gaya bebas adalah sebagai....
a. stabilisator
b. tarikan
c. sumbu putar
d. penarik
e. penggerak
Jawaban: e


24. Pendakian pada tebing-tebing yang sulit dan jarang tempat untuk berpijak disebut....
a. free climbing
b. artificial climbing
c. snow climbing
d. ice climbing
e. rock climbing
Jawaban: b


25. Waktu bebas/tidak terikat digunakan untuk beristirahat atau rekreasi disebut juga....
a. hari libur
b. waktu luang
c. hari bebas
d. waktu libur
e. waktu kerja
Jawaban: b



Baca Juga :

Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Komponen Kebugaran Jasmani



Nutrisi yang dapat meningkatkan sistem imun




1. Kromium
Penelitian menunjukkan bahwa kromium dapat meningkatkan kemampuan sel darah putih dalam melawan infeksi. Mineral ini juga digunakan untuk mengatur kadar gula darah agar tetap normal.





2. Tembaga
Defisiensi tembaga dapat mempengaruhi sistem imun dan mengurangi fungsi sel yang menyerang bakteri. Namun belum diketahui apakah tambahan suplemen tembaga pada individu yang kebutuhannya telah terpenuhi dapat meningkatkan sistem imun.




3. Besi

Defisiensi zat besi dapat menghambat respon imun dan berkaitan dengan menurunnya fungsi pagositas untuk melawan jamur.

 Kekurangan zat besi juga bisa menyebabkan anemia dan memicu komplikasi lain seperti tachycardia dan restelss legs syndrome.


Meski demikian, tak perlu berlebihan dalam mengonsumsi suplemen ini karena kelebihan zat besi justru berbahaya bagi sistem imun. 


Zat besi dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas intrasel, menyebabkan kerusakan oksidatif, mengurangi produksi sitokin utama, dan memicu perkembangan patogen intrasel.






4. Mangan
Mangan dalam jumlah tepat diperlukan untuk pementukan kulit, tulang, dan tulang rawan. Mangan juga dapat membantu mengaktifkan superoxida dismutase, enzim antioksidan yang penting untuk tubuh. 

Mangan pun diketahui bisa mengingkatkan aktivitas makrofaga, sel darah putih yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari bakteri yang tidak diinginkan.



5. Selenium
Selenium merupakan faktor nutrisi tunggal paling penting bagi keberlangsungan hidup penderita AIDS. Selenium pun dapat melindungi kita dari kerusakan jantung akibat cytomegalovirus. 

Defisiensi selenium bahkan diduga dapat menyebabkan virus bermutasi menjadi lebih berbahaya.



6. Seng
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seng dapat memulihkan daya tahan tubuh yang melemah. Defisiensi seng pun dapat menurunkan kemampuan sel T dan sel imun lainnya. 

Seng juga banyak digunakan untuk mengobati flu. Namun, sama dengan zat besi dan mangan, kelebihan seng dapat mengganggu daya tahan tubuh sehingga dosisnya harus diperhatikan dengan baik.




7. Arginine
Asam amino l-arginine mampu meningkatkan respon sel T yang diperlukan dalam autoimune. Nutrisi ini juga dapat mempercepat pemulihan setelah menjalani operasi serta pengobatan kanker dan AIDS. 

Namun, anda perlu berhati-hati karena kadar arginine yang sangat tinggi dapat bersaing dengan lisin, asam amino yang menjaga tubuh dari virus.




8. Alkilgliserol (AKG)
AKG dapat meningkatkan produksi sel-sel darah putih,total antioksidan dalam darah, serta respon alami tubuh dalam melawan bakteri dan jamur. 

Nutrisi yang banyak terdapat di liver ikan hiu ini telah digunakan selama lebih dari 50 tahun di Eropa dalam pengobatan dan pencegahan kanker. AKG pun banyak dipakai untuk melawan infeksi dan gangguan pernafasan.



9. Koenzim Q10 (CoQ10)
CoQ10 dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperkuat makrofaga dan meningkatkan energi. 

Peranannya termasuk penting karena jaringan dan sel dalam sistem imun sangat bergantung pada kesedian energi. 

CoQ10 juga termasuk salah satu antioksidan lipid terpenting dan dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. CoQ10 pun kerap digunakan dalam perawatan atau pencegahan berbagai penyakit, termasuk darah tinggi, Parkinson, AIDS, alergi, migrain, gagal ginjal, penyakit jantung dan periodontal.




10. Dimetilglisin (DMG)
DMG merupakan turunan asam amino glisin yang dapat ditemukan secara alami di polong-polongan, gandum sereal, dan liver. Beberapa penelitian menunjukkan jika DMG dapat menstimulasi sistem imun dan fungsi neurologis.




11. Fitonutrien
Fitonutrien merupakan senyawa bioaktif yang dapat ditemukan dari tumbuhan. Senyawa ini dihasilkan tumbuhan untuk melindungi dirinya dari virus, bakteri, dan jamur. 

Mengonsumsi makanan kaya fitonutrien diyakini dapat meningkatkan sistem imun dan mengeluarkan karsinogen dari tubuh.





"Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga yang tidak dikenali dan dihargai sampai keduanya hilang." - Denis Waitley

Buku PJOK Kurikulum Merdeka

Referensi Bulanan

Trending Post